Matematika seringkali dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dan membosankan bagi peserta didik, terutama bagi kelas 1. Hal tersebut karena peserta didik kelas 1 dalam rentang usia 7-11 tahun masih dalam tahap operasional konkret. Menurut Piaget, anak-anak pada tahap operasional konkret (sekitar usia 7 hingga 11 tahun) belajar lebih baik melalui pengalaman langsung dengan objek fisik. Sehingga pada tahapan ini pelajaran matematika menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam memperkenalkan konsep berhitung yang abstrak, oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang konkret dan mudah dipahami. Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berhitung yaitu dengan menggunakan media gambar konkret. Penggunaan media gambar konkret dapat membantu peserta didik kelas 1 dalam memvisualisasikan konsep-konsep matematika yang abstrak sehingga lebih mudah dipahami dan mampu mengembangkan keterampilan berhitung. Penggunaan media gambar konkret memingkinkan peserta diidk untuk melihat dan memanipulasi gambar-gambar yang mewakoli angka tau objek nyata. Sehingga akan memudahkan peserta diik dalam memahami konsep dasar berhitung. Penggunaan media gambar konkret sangat cocok digunakan karena dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan pengalaman sehari-hari peserta didik. Bruner (1966) yang menyatakan bahwa pengalaman konkret sangat penting dalam membantu anak-anak membangun pemahaman konseptual. Ia mengemukakan bahwa siswa belajar melalui tiga tahapan representasi, yaitu enaktif (pengalaman langsung), ikonik (menggunakan gambar atau ilustrasi), dan simbolik (menggunakan bahasa atau simbol). Oleh karena itu, penggunaan media gambar konkret sejalan dengan tahapan pembelajaran ikonik yang mendukung perkembangan kognitif siswa kelas 1 SD Selain itu penggunaan media gambar konkret juga sebagi jembatan bagi peserta didik kelas 1 untuk dapat lebih mudah memahami antara dunia abstrak matematika dengan pengalaman nyata mereka. Adanya penggunaan media gambar konkret yang menarik dan releven seperti gambar makanan khas Yogyakarta, peserta didik dapat menghubungkan angka-angka dan simbol-simbol matematika dengan objek yang mereka kenal sehari-hari. Penggunaan media gambar konkret juga menjadi salah satu inovasi yang bisa pendidik gurnakan untuk  membuat pembelajaran matematika lebih menyenangan karena mengingat karakteristik peserta didik kelas 1 yang memiliki rentang perhatian relative pendek sehingga dengan adanya gambar yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik akan berakibat pada daya fokus dan motivasi mereka yang meningkat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H