Bermain dengan sebelas pemain melawan sepuluh pemain, Persela mampu memanfaatkan momentum tersebut, serangan dari sisi kanan Persela mampu menuju jantung pertahanan Persik Kediri, Birul Walidain yang saat itu menguasai bola langsung memberikan umpan melengkung ke tengah, Melvyn ada di situ dan boom!Â
Sundulan kerasnya mampu merobek kembali gawang dari Persik Kediri. Keunggulan untuk Persela Lamongan dengan selisih satu gol bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, unggul jumlah pemain, unggul jumlah gol, terhitung ada di atas angin, tapi sayang sekali masih belum bisa menambah pundi-pundi gol, atau juga belum bisa mempertahankan hasil keunggulan itu hingga peluit panjang dibunyikan.Â
Terjadi kelengahan di menit-menit akhir, salah seorang pemain Persik yang sedang berada di dalam kotak penalti dilanggar oleh Pemain Persela, dan wasit dengan cepat memberikan keputusan untuk menunjuk titik putih bertanda penalti.Â
Andri Ibo yang dipercaya untuk menjadi algojo kali ini dapat dengan baik menjebloskan bola ke gawang Persela Lamongan, skor imbang dua sama, bertahan hingga akhir pertandingan.Â
Secara perkembangan permainan, di babak kedua Persela tidak lebih banyak menyerang dibandingkan di babak pertama dan memaksimalkan ball posisition.Â
Dari laga tersebut Persela harus kembali ikhlas berbagi angka. Empat laga, empat kali imbang, selalu berbagi angka dengan lawan, Persela Lamongan menjadi tim yang paling dermawan sejak laga awal di Piala Menpora.