Sebenarnya ini fenomena umum, kadang kita merasa kalau jurusan yang kita ambil, tidak sesuai dengan bakat ataupun minta yang kita punya. Apalagi jurusan yang kita ambil karena paksaan dari orang-orang disekitar kita, yang muncul malah kesengsaraan selama bertahun tahun. Tapi tenang, toh ilmu dan rejeki bukan cuma dari bangku yang kita duduki bertahun-tahun kan? bukan pula dari skripsi yang kita tulis mati-matian kan?
Karena seringkali, ketakutan kita terhadap masa depan yang suram, menimbulkan istilah "salah jurusan". Muncul ungkapan,
"Duh, mana bisa dapet kerjaan kalo kuliah beginian", atau "Coba gue ngambil kuliah anu, kerjaan gampang"
Salah jurusan itu sebenarnya bisa dihindari, kalo kita bener-bener bisa mengukur kemampuan,potensi, planning masa depan yang sudah terancang, dan poin yang paling penting : NASIB
Percaya atau tidak, nasib sering mengantarkan kita pada peristiwa-peristiwa yang tak terduga, seperti rangkaian proses automatic yang kita tak pernah bisa menebak ujungnya. Â Contohnya saya,sulit buat dibayangkan-oleh saya sendiri-, kalau tampang preman nan sangar ini, bisa masuk jurusan agama di Universitas yang agamis, bahasa arab pula! Bayangkan betapa pusingnya menerima bahasa-bahasa yang asing, untuk kita terima sebagai bahan kuliah. Ditambah skripsi dan lain-lain yang juga harus berbahasa arab.
Ini terjadi karena tuntutan orang tua, Â yang mengharuskan salah satu dari ke-tiga anaknya, Â mendalami agama, Dan saya, sebagai anak yang berbakti-ehmm- , memilih jalan yang dipilihkan oleh orangtua, dan nasib pun mengantarkan saya dengan cara yang tak terduga.
Tapi tenang, salah jurusan bukan akhir dari dunia kok! bukan musibah yang harus ditangisi atau sesali. Karena ilmu "kehidupan" bisa didapat dari mana saja, bukan cuma celotehan dosen, bukan pula dari uang kuliah yang mengalir tiap semester. Â Apapun jurusan yang kita ambil, pastikan passion untuk berjuang tetap menyala, apapun jalan hidup yang sudah kita ambil, selesaikan sampai akhir. Be responsible.
Bagi adik-adik yang sudah tamat  SMA, buatlah rancangan hidup dari sekarang. Susun rencana, mulai dari plan A, plan B, sampai seterusnya. Pikirkan dengan matang jurusan yang akan diambil, diskusikan dengan orangtua dan keluarga. Jangan sampai "salah jurusan", jadi batu penghjalang kesuksesan kita dimasa yang akan datang.
"loh, tapi kalau salah jurusan, Â susah nyari kerjanya, gimana dong?"
Masa depan bukan sesuatu yang harus ditakuti, hadapi dengan kepala tegak dan dada membusung, katakan pada masa depan, "I''m coming". Â Jangan sampai ketakutan itu membuyarkan planning yang sudah tersusun rapi. Intinya sih, yakin, usaha, sampai.
Bagi yang terlanjur salah jurusan, belum terlambat untuk memulai sesuatu yang baru, karena menuntut ilmu itu, berlaku sepanjang masa, mulai dari buaian Ibu, sampai liang lahat menjadi tempat peristirahatan kita. Putar balik, rancang ulang strategi kehidupan, dan rasakan perubahan dalam hidupmu.