Mohon tunggu...
Risky Kurnia Dewi
Risky Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan

Saya adalah mahasiswa PPG Prajabatan UAD gelombang 2 Tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Gaya Belajar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

28 September 2024   20:11 Diperbarui: 28 September 2024   20:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Praktik Pengalaman Lapangan yang telah dilaksanakan selama dua semester memberikan saya banyak pembelajaran bermakna. Saat melaksanakan kegiatan PPL saya menemukan sebuah permasalahan tepatnya di kelas II salah satu sekolah dasar. Tantangan utama yang saya hadapi adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila. Setelah melakukan observasi, saya menemukan bahwa siswa memiliki gaya belajar yang beragam, termasuk visual, kinestetik, dan auditori. 

Beberapa siswa tampak kurang tertarik dan mengalami kesulitan memahami materi karena metode pengajaran yang seragam. Siswa merasa jenuh dan kurang aktif dalam pembelajaran dikarenakan penggunaan media yang kurang bervariasi dan pembelajaran berpusat pada guru. Sebagai guru, peran saya adalah memastikan bahwa seluruh siswa dapat memahami materi yang diajarkan. Saya memutuskan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan gaya belajar masing-masing siswa, dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar mereka.

Langkah pertama yang saya lakukan untuk mengimplementasikan pendekatan berdiferensiasi adalah dengan melakukan asesmen diagnostik non-kognitif gaya belajar guna mengidentifikasi gaya belajar siswa. Dari hasil asesmen diagnostik non kognitif ini, nantinya digunakan untuk pembagian kelompok sesuai dengan gaya belajar siswa. Selanjutnya, untuk mengakomodasi gaya belajar siswa saya menyusun LKPD dimana kegiatannya disesuaikan dengan gaya belajar siswa. 

Kelompok audio diminta untuk menceritakan penerapan sila Pancasila menggunakan dadu bercerita. Kelompok visual diminta membuat mind map dalam bentuk heksagon tentang penerapan sila Pancasila. Kelompok kinestetik diminta untuk mengelompokkan kartu bergambar yang menunjukkan contoh sikap penerapan sila Pancasila kemudian dimasukkan pada kantong sila dengan benar. 

Selain itu, saya juga memfasilitasi sumber belajar sesuai dengan gaya belajar siswa. Kelompok audio diberikan video pembelajaran, kelompok visual diberikan pop up book, dan kelompok kinestetik diberikan puzzle. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa dalam belajar. Siswa yang sebelumnya pasif mulai aktif berinteraksi dan antusias mengikuti pembelajaran.

Setiap siswa memiliki potensi yang unik dan berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara optimal. Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan. Pembelajaran yang berpusat pada siswa akan membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan bersemangat dalam belajar. Sebagai guru berusaha memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih tugas dan cara belajar yang mereka sukai. 

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa pendekatan yang berpusat pada siswa dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan motivasi dan pemahaman. Memahami dan menghargai perbedaan gaya belajar siswa merupakan kunci dalam menciptakan pembelajaran yang efektif. Selain itu, saya menyadari pentingnya terus berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang mampu menjawab kebutuhan siswa di era modern.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Pancasila di kelas II SD. Siswa visual lebih antusias saat melihat gambar dan video, siswa auditori lebih aktif terlibat dalam diskusi, dan siswa kinestetik menunjukkan pemahaman yang lebih baik dengan aktivitas. Pembelajaran menjadi lebih interaktif, dan siswa lebih tertarik untuk belajar Pendidikan Pancasila. Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi, siswa lebih antusias dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Setiap gaya belajar terakomodasi dengan baik, sehingga meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun