Mohon tunggu...
Risky Baguz
Risky Baguz Mohon Tunggu... Sales - ( Mr. Okay )

BELAJAR MENULIS DAN MEMAHAMI KEHIDUPAN.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mulailah Berdamai dengan Diri Sendiri dan Keadaan Diri

16 Desember 2021   19:02 Diperbarui: 16 Desember 2021   19:08 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi luka batin (https://cantik.tempo.co/)

Dalam perjalanan kehidupan, kita pasti pernah mengalami banyak peristiwa yang tak menyenangkan. Ini bisa termasuk meninggalnya orang terdekat, kehilangan pekerjaan, perceraian orang tua, masalah keluarga, putus cinta, atau sakit , hal tersebut membuat pengalaman yang kurang menyenangkan dalam hidup ini. Masalah selalu datang silih-berganti. Meski sesuatu telah berlalu cukup lama, kadang perasaan sedih, penyesalan, dan kecemasan masih terbawa cukup lama dan masih terpendam dalam perasaan dan lubuk hati.

Pada kondisi tersebut, banyak dari kita yang kemudian menyalahkan diri sendiri atas semua hal buruk yang sedang terjadi, yang pada akhirnya, semakin memperburuk kondisi sendiri. Untuk itu, agar bisa keluar dari kondisi tersebut, perlunya kita mulai untuk berdamai dengan diri sendiri. Sayangnya, tidak semua orang tahu cara berdamai dengan diri sendiri dan menjadikan larut dalam kesedihan dan rasa sakit yang di alami. 

ilustrasi luka batin (https://cantik.tempo.co/)
ilustrasi luka batin (https://cantik.tempo.co/)

Luka-luka pada perasaan dan rasa sakit hati seseorang akibat trauma yang di alami memiliki definisi makna yang berbeda dengan rasa sakit sebenarnya yang dialami. 

Pasalnya sakit hati lebih menunjukkan pada kondisi psikologis atau perasaan pada diri seseorang. Sebaliknya rasa sakit yang dialami oleh seseorang akibat aktivitas tertentu, lebih mengarah pada kondisi fisik.

Uniknya rasa yang dialami oleh sakit hati justru sama halnya seperti rasa sakit yang dialami tubuh karena aktivitas tertentu. Bahkan seringkali kita mengalami peristiwa tersebut hingga kita tidak tau untuk sembuh dan bangkit dari luka hati yang sebenarnya kita bisa akhiri. Dan ada juga yang menganggap jika luka fisik lebih gampang sembuh daripada luka hati akibat peristiwa sedih dan menyakitkan yang sudah di alami.

Hal itu terungkap melalui studi yang dikeluarkan Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) yang menyebutkan perasaan sakit yang dialami oleh orang yang sakit hati sama dengan perasaan sakit yang diakibatkan oleh aktivitas tertentu. 

Seperti contohnya kita merasakan luka hati terhadap mantan kekasih atau pasangan, ketika di hadapkan pada foto wajah mantan kita tersebut, maka perasaaan kita terasa sakit dan setelah itu, coba kita pandang foto lain yakni momen-momen dimana kita merasa sangat bahagia sepenuhnya.  

ilustrasi luka batin (https://www.antaranews.com/)
ilustrasi luka batin (https://www.antaranews.com/)

Dan selanjutnya, peneliti PNAS melakukan dengan memindai otak dengan cara yang berbeda, yakni merasakan aktivitas fisik yang langsung dirasakan tubuh. Caranya dengan memberikan sensasi panas, hangat dan dingin di telapak tangan pada diri kita.

Dari dua tahapan pemindaian otak tersebut, para peneliti PNAS mendapatkan temuan bahwa area otak yang bereaksi kuat saat peserta memandang foto mantan kekasih sama dengan saat kita merasakan sensasi panas di ditangan. 

Sebaliknya ketika merasakan sensasi nyaman atau hangat di tangan, sama halnya kita saat melihat moment foto masa-masa bahagia dan tidak menghasilkan reaksi yang sama di area otak.

Apasih maksud berdamai dengan Diri Sendiri ?

diri sendiri (https://www.idntimes.com/
diri sendiri (https://www.idntimes.com/

Berdamai dengan diri sendiri tidak semudah kedengarannya. Sering kali kita berharap atau berekspektasi terlalu tinggi terhadap suatu keinginan-keinginan, bahkan kepada diri sendiri. Memberikan ekspektasi dan target yang terlalu berat untuk diri sendiri justru menambah beban diri, apalagi jika ekspektasi dan target yang dibuat tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri untuk meraihnya dan yang terjadi adalah kekecewaan.

Membanding-bandingkan diri dengan orang lain juga bisa menjadi pemicu susahnya berdamai dengan diri sendiri. Kita harus menerima dan mesyukuri setiap keadaan dan hasil kita meskipun terkadang hasil dirasa kurang maksimal sesuai keinginan. 

‘Rumput tetangga lebih hijau’ benar adanya. Akses mudah yang kita miliki untuk melihat kehidupan orang lain terkadang membuat diri merasa ‘kecil’ dan tidak bersyukur atas apa yang telah kita miliki yang memang sejatinya banyak sekali diluar kita yang menginginkan kehidupan layaknya kita.

Berdamai dengan diri sendiri juga tidaklah gampang dan cenderung kita merasakan sakit pada dada akibat menahan sebuah emosi diri, selain itu berdamai dengan diri juga harus menerima kenyataan, kelemahan, dan kelebihan diri sendiri.

loveself (https://psiloveyou.xyz/)
loveself (https://psiloveyou.xyz/)

Berdamai dengan diri sendiri sama halnya dengan mencintai diri anda sepenuhnya. Menurut Psychology Today, mencintai diri sendiri merupakan bagian penting untuk kesehatan mental yang merupakan wujud apresiasi diri terhadap pencapaian diri serta pondasi positif hubungan kita dengan orang lain.

Tertarik untuk mencoba berdamai dengan diri sendiri? hehehe

Ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan untuk benar-benar membuat hati dan pikiran terasa damai, tenang, dan lega. Pertama, mulailah dengan percaya pada diri sendiri sendiri dan kemampuan diri. 

Kurangi perasaan ragu dan kuatkan keyakinan pada diri kita. Ini bisa lakukan dengan cara memberanikan diri melakukan hal-hal yang selama ini kita takutkan. Bila nantinya kita membuat kesalahan, biarlah semua jadi pembelajaran dalam diri. Kita juga mesti lebih peduli pada diri sendiri yang mungkin terdengar sangat mudah, tetapi kadang sulit  untuk kita lakukan.

Cobalah memikirkan diri sendiri, melakukan hal-hal baik pada diri sendiri, memilih hal-hal menyenangkan, membuang jauh hal-hal negatif, serta berani menolak sesuatu yang tak diinginkan. 

Bila kamu termasuk orang ambisius tetapi kemudian ambisi menyakiti diri sendiri, cobalah memikirkan kembali hal ini. Kenali kapasitas diri dan pahami bahwa tak semua hal bisa dikendalikan.

berdamai dengan diri (https://rencanamu.id/)
berdamai dengan diri (https://rencanamu.id/)

Berdamai dengan diri sendiri secara sederhana adalah ketika kita bisa menerima baik dan buruknya diri kita sendiri.

Kita memang ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik, tetapi jika kita telah berusaha dengan semaksimal mungkin namun hasil yang didapat tidak sesuai yang ditargetkan maka kita harus menerimanya dan tidak terlarut dengan kekecewaan terhadap keadaan.

Beberapa bentuk dari berdamai dengan diri sendiri ialah selalu bersyukur dengan apa yang sudah kita capai, tidak membanding-bandingkan hasil pencapaian diri sendiri dengan orang lain (dalam konteks tidak berlebihan, tentu terkadang kita perlu membandingkannya dengan orang lain/kompetitor sebagai bahan evaluasi) dan memaafkan segala kekurangan dan kekecewaan dimasa lalu.

Gimana sih cara yang tepat untuk berdamai diri sendiri dan keadaan ?

Pahami dirimu dan maafkan segala kesalahan diri

maafkan diri sendiri (https://www.parapuan.co/)
maafkan diri sendiri (https://www.parapuan.co/)
Terus menyalahkan diri sendiri dan menghukum diri atas kesalahan di masalalu, merupakan hal yang membuatmu sulit untuk berdamai dengan diri sendiri. Itu sebabnya, mulai sekarang cobalah untuk bisa memaafkan diri sendiri. Kesalahan-kesalahan yang pernah kamu lakukan di masa lalu jangan pernah diungkit-ungkit kembali dan menjadi moment pembelajaran dalam hidup ini.

Ingatlah, yang sudah berlalu hanya akan menjadi masa lalu saja, jadi kamu tak perlu terus menerus memikirkan dan menyalahkan dirimu sendiri. Jauh lebih baik, bila kamu mulai berusaha menjadi pribadi yang berbeda dari masa lalu. Jadikan, masa lalumu itu sebagai pembelajaran untuk bisa memaafkan diri sendiri dan menghadapi kenyataan yang telah ada.

Bukan saja memaafkan, kamu juga harus bisa memahami diri sendiri. Pahamilah bahwa dirimu itu hebat dan bisa melakukan hal-hal yang luar biasa. Perkataan atau kritik yang mengerdilkan dirimu bukanlah sebuah hambatan yang akan membuat kamu terpuruk. Sebaliknya, jadikan kritikan itu sebagai penyemangat kamu untuk bisa melakukan hal-hal hebat lainnya. Jadi, selalu pahami diri sendiri dengan sebaik mungkin, ya!

● Menerima Kenyataan yang sudah terjadi

ilustrasi menerima kenyataan (https://www.ocare.co.th/)
ilustrasi menerima kenyataan (https://www.ocare.co.th/)
Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah kamu harus mampu menerima semua kenyataan bahwa kamu hidup di saat ini, bukan di masa lalu. Sehingga, masalah-masalah yang terjadi di masa lampau tidak perlu kamu pikirkan lagi agar tak semakin membebani dirimu sendiri yang akhirnya menyebabkan stres. Oleh karena itu, hidup dan bertumbuhlah di masa sekarang tanpa harus memikirkan masalah-masalah yang pernah terjadi sebelumnya.

Selain menerima kenyataan, kamu juga harus bisa mengikhlaskan hal-hal berat yang pernah terjadi di hidupmu, misalnya saja merelakan orang-orang tercinta pergi untuk selama-lamanya. Walau sulit, tapi kamu wajib untuk berusaha ikhlas. Pasalnya, tanpa keikhlasan, kamu pun tak akan pernah bisa berdamai dengan dirimu sendiri.

● Miliki Batasan untuk Diri Sendiri

batasan diri (https://www.hops.id/)
batasan diri (https://www.hops.id/)
Tak dipungkiri, kita semua tidak suka diatur-atur, dan menginginkan untuk bebas melakukan apa pun yang kita impikan. Inilah sebabnya, ketika diminta untuk menetapkan batasan diri sendiri, kebanyakan orang pasti akan langsung mengelak.

Membuat batasan untuk diri sendiri bukan berarti menghalangimu untuk melakukan berbagai hal yang kamu sukai. Sebaliknya, batasan ini justru membantu kita agar tetap terkendali dan bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Lebih lanjut, menetapkan batasan adalah bagian penting dari kesehatan mental sekaligus tolak ukur kepercayaan diri seseorang.

Dengan menetapkan batasan, kamu jadi tahu apa saja perilaku orang lain yang dapat kamu terima. Inilah sebabnya, semakin cepat kamu mulai menetapkan batasan pada diri sendiri, maka akan semakin pula dampaknya bagi dirimu. Beberapa batasan yang harus kamu tetapkan termasuk diantaranya waktu bermain media sosial, waktu bekerja, waktu curhat, waktu menonton TV, dan lain sebagainya. Membatasi diri bukan berarti kita menarik diri dari lingkungan sosial tapi lebih tepatnya kita memberikan waktu yang berkwalitas pada diri untuk menjaga kesehatan mental diri.

● Segera Bangkit dan Move on dari Masa Lalu

waktunya move on (https://www.bola.com/)
waktunya move on (https://www.bola.com/)
Cara berdamai dengan diri sendiri berikutnya adalah move on dari masa lalu. Bagi sebagian orang, melupakan dan meninggalkan masa lalu merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Pasalnya, masa lalu sering kali meninggalkan memori dan kenangan yang kadang membuat kita sulit untuk melupakannya. Terlebih, bila masa lalu memberikan trauma yang begitu mendalam bagi diri.

Meski tampak sulit untuk bisa move dari masa lalu, bukan berarti kamu tidak bisa melakukannya sama sekali. Cobalah untuk mulai menerima atau bahkan melupakan hal-hal buruk yang pernah terjadi di masa lalu. Tak hanya itu, jadikan juga masa lalu itu sebagai proses belajar bahwa dirimu yang dulu tidak seperti dirimu sekarang. Jadi, bila hal buruk yang terjadi di masa lalu terulang kembali, kamu pun bisa menyikapinya dengan lebih dewasa.

Dr. Jiemi Ardian Sp. Kj, seorang psikiater di RS Siloam Bogor juga mengamini hal tersebut  dalam wawancaranya yang dimuat di laman VOI, Dr. Jimi mengatakan bahwa tidak ada yang pasti di masa depan, dan tidak ada yang baru di masa lalu. Dr. Jiemi pun mengingatkan bahwa berdamai dengan diri sendiri adalah bagian dari proses kehidupan. Setiap manusia yang ada di dunia ini memiliki tugas kasat mata untuk bertumbuh dan berproses dalam hidup, bukan untuk menjadi sempurna.

● Berdiri tegak dan hadapi rasa takutmu

hadapi rasa takut (http://www.tahupedia.com/)
hadapi rasa takut (http://www.tahupedia.com/)
Jika Anda memiliki rasa takut akan sesuatu, jangan berusaha untuk membenci perasaan itu.. Lebih baik akui perasaan itu dan coba untuk menghadapi rasa takut yang kamu miliki. Semakin kamu lari dari rasa takut dan trauma yang sedang kamu hadapi , ibarat kamu memendam bom dalam diri yang sewaktu-waktu dapat meledak dan merugikan dirimu sendiri. 

Dengan menghadapinya, Anda akan menjadi lebih kuat dan terbiasa. Rasa takut itu mungkin tidak akan pernah bisa hilang, tapi setidaknya Anda sudah tahu bagaimana mengatasinya.

● Kamu harus selalu Bersyukur dalam Menjalani Kehidupan

ilustrasi bersyukur (https://tipstren.pojoksatu.id/)
ilustrasi bersyukur (https://tipstren.pojoksatu.id/)

Cara terakhir agar bisa berdamai dengan diri sendiri adalah dengan bersyukur. Tanpa disadari, kamu terkadang terlalu banyak mengeluh dan menyalahkan keadaan yang ada pada ada dirimu sendiri. Atau, mengeluh atas hal-hal buruk yang terjadi pada saat ini ataupun masa lalu, sehingga kamu tak bisa memaafkan dirimu.

Karenanya, untuk bisa berdamai mulailah untuk bersyukur atas semua kekurangan dan kelebihan yang ada di dirimu sendiri, serta memahami bahwa setiap individu memiliki ujian yang berbeda-beda. Kamu harus tetap selalu bersyukur dengan keadaan yang kamu rasakan saat ini karena itu merupakan bagian dari cerita kehidupan yang membuatmu menuju kehidupan yang lebih baik.

Bisa saja  ujian yang sedang kamu hadapi saat ini tak seberat ujian yang dihadapi oleh orang lain. Jadi, bersyukurlah atas apa yang sudah kamu miliki dan rasakan saat ini. Dengan begitu, kamu akan lebih bisa menerima dirimu apa adanya.

Berdamai dengan diri sendiri bisa dilakukan dengan cara menikmati apa yang ada saat ini.

Hiduplah di masa sekarang dan berusahalah untuk terus tumbuh menjadi lebih baik selaras dengan tiga aspek penting, yaitu realita atau hal yang ada di depan mata, pikiran atau persepsi netral, dan perasaan yaitu perpaduan antara pikiran dan persepsi.

Ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan untuk benar-benar membuat hati dan pikiran terasa damai, tenang, dan lega dan mampu sepenuhnya sadar akan keadaan diri dan menerima keadaan yang sedang terjadi.

Pertama, mulailah dengan percaya pada diri sendiri. Kurangi perasaan ragu dan kuatkan keyakinan pada diri Anda. Ini bisa dipraktikkan dengan cara memberanikan diri melakukan hal-hal yang selama ini Anda takutkan. Bila nantinya membuat kesalahan, biarlah semua jadi pembelajaran dalam kehidupan dan selalu kamu ingat jika hari esok masih ada dan jangan jadikan masalalu sebagai penghabat kesuksesan kamu saat ini, Keep calm spirit !


“ Masalalu sudah sudah terjadi , hari esok masih misteri dan lakukukanlah yang terbaik untuk hari ini”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun