Mohon tunggu...
risky astyarini
risky astyarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar

TugaskuLiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengelola dan Mengevaluasi Sebuah Konten

23 Juni 2021   21:47 Diperbarui: 23 Juni 2021   22:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo teman-teman, saya Risky Astya Rini mahasiswi program studi ilmu komunikasi di Universitas Ahmad Dahlan. Salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Di tulisan kali ini, saya akan menuliskan tentang mengelola dan mengevaluasi konten agar bisa lebih baik.


Konten kreator adalah orang yang berprofesi membuat konten yang kemudian diunggah ke berbagai platform digital. Konten yang dihasilkan oleh seorang konten kreator bisa dalam bentuk artikel, video, foto, dan lain-lain. Sebuah konten yang dihasilkan bisa diposting di beberapa media seperti blog dan media sosial. Seorang konten kreator akan membuat konten sesuai dengan tujuan pembuatan konten. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menjelaskan strategi yang akan dilakukan dan konten apa yang ingin dibuat. Konten yang dibuat sebaiknya sesuai dengan tujuan, memberi informasi, dan menarik bagi siapa saja yang menontonnya.

Membuat konten menarik adalah salah satu strategi agar konten kita mendapat banyak respon di khalayak. Membangun konten yang konsisten membutuhkan strategi dan perencanaan yang tepat. Kita perlu mengetahui kalangan atau siapa yang akan menjadi target konten kita. Konten menarik biasanya lahir dari ide-ide yang kreatif. Tidak hanya menarik, isi konten juga perlu sesuai dengan tujuan dan konsep yang sudah direncanakan. Untuk itu, penting sekali bagi seorang konten kreator memiliki kretivitas yang baik.

Untuk mendapatkan hasil konten yang baik bisa didapatkan melalui banyak cara, salah satunya dengan melakukan riset. Langkah ini akan membuat konten kita sesuai dengan apa yang ditargetkan. Dengan melakukan riset terhadap konten yang kita buat, kita akan tahu apa kekurangan yang terdapat pada konten dan apa yang harus diperbaiki sebelum konten diunggah.

Konten yang pernah saya buat yaitu artikel. Saya mulai belajar menulis artikel sejak saya mendapat tugas dari salah satu mata kuliah yang saya ambil. Ini merupakan pengalaman baru bagi saya, karena sebelumnya saya belum pernah sama sekali menulis artikel. Bagi pemula, saya sering melihat dan membaca-baca banyak sekali contoh artikel yang ada di internet untuk menambah pengetahuan saya tentang sebuah artikel. Dengan gaya atau penyampaian yang tentunya setiap orang berbeda-beda saya mulai mencoba untuk menulis artikel. Sebelum menulis, kita dapat membaca beberapa sumber terkait topik atau bahasan yang akan kita tulis. Sebaiknya kita membaca secara keseluruhan dari beberapa suber yang relevan kemudian jika kita mengutip dari suber tersebut jangan lupa untuk mencantumkan nama sumber tersebut.

Menyisipkan gambar dan video menjadi pilihan yang bisa dilakukan agar artikel yang kita tulis menjadi lebih menarik. Dengan gambar atau video maka maksud atau tujuan yang terkandung di dalam artikel akan dipertegas atau diperjelas. Gambar dan video yang kita sisipkan harus relefan dengan artikel apa yang sedang kita tulis. Dengan menyisipkan gambar atau video, hal ini dapat berdampak positif karena apa yang kita sampaikan akan lebih mudah dipahami. Untuk penyisipan video yang relefan, dapat memberikan dampak positif berupa lamanya waktu pengunjung di halaman artikel kita. Semakin lama pengunjung di halaman artikel kita dan diikuti konten yang relevan, maka tingkat keberhasilan dari pengelolaan artikel semakan tinggi.

Sistem manajemen konten dapat membantu kita mengelola konten secara efisien. Ini termasuk merencanakan, membuat, dan menganalisis konten. Kita dapat menggunakan sistem manajemen konten sebagai jadwal pengeditan sehingga kita dapat dengan mudah menyusun kapan artikel kita diterbitkan. Dengan menggunakan jadwal pengeditan dapat membantu mengukur keberhasilan posting baru, membantu kita untuk meningkatkan secara konstan. Pada dasarnya, mengelola sebuah artikel membutuhkan banyak percobaan yang sangat tergantung pada kasus dan pengalaman masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun