Mohon tunggu...
Risky Amelia Putri
Risky Amelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Tren Fast Fashion Berujung pada Masalah Lingkungan

29 Oktober 2023   07:06 Diperbarui: 29 Oktober 2023   07:35 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada akhirnya, diperlukan suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan fast fashion. Untuk mengatasi  hal tersebut perlu adanya korelasi tanggungjawab antara produsen industri pakaian dengan konsumen. Memang tidak mudah, namun hal tersebut dapat dilakukan secara bertahap. Beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan fast fashion diantaranya adalah:

*Meminimalisir pembelian pakaian
Pola hidup konsumtif terhadap pakaian memang sulit dihindari jika sudah terbiasa. Namun hal ini tetap dapat dilakukan dengan mengurangi tontonan media sosial dengan konten yang berisi pembelian pakaian kekinian. Dengan hal ini, kemungkinan dapat meminimalisir keinginan untuk membeli pakaian hanya karena sedang tren.

*Memiliki kesadaran diri terhadap lingkungan
Dengan kita sadar terhadap kondisi lingkungan, kita akan mengurangi pembelian pakaian fast fashion dengan bahan baku yang tidak ramah lingkungan. Karena fast fashion hanya bisa di daur ulang dengan persentase yang sedikit. Lalu sisanya akan dibakar sehingga menyebabkan polusi udara. Dengan kita sadar akan kondisi lingkungan maka kita akan memilih produk sustainable fashion yang lebih ramah lingkungan.

*Memilih produk lokal
Memilih produk lokal daripada pakaian bermerek luar negeri yang cenderung fast fashion. Karena banyak produk lokal yang kualitasnya bagus dan ramah lingkungan. Selain meminimalisir permasalahan fast fashion hal tersebut juga dapat membangkitkan roda perekonomian Indonesia.

*Membeli pakaian secondhand/thrift

Dengan membeli pakaian secondhand/thrift kita sudah berkontribusi untuk menjaga lingkungan. Dengan begitu, penumpukan limbah pakaian dapat diminimalisir. Selain itu, pakaian thrift biasanya merupakan pakaian bermerek yang dijual dengan harga terjangkau dan kualitasnya masih bagus. Pakaian thrift dapat dibeli di thrift shop baik offline store maupun online store.

*Menyumbangkan pakaian yang sudah tidak terpakai
Beberapa orang cenderung memiliki pakaian yang sudah tidak terpakai dalam kurun waktu yang lama. Dengan menyumbangkan pakaian kita dapat membantu orang yang membutuhkan.

*Memperbaiki pakaian yang rusak
Daripada membuang pakaian sobek pada bagian tertentu. Lebih baik kita menjahitkannya saja. Hal ini akan membantu mengurangi pembelian produk pakaian. Selain itu, kita dapat menghemat biaya pengeluaran.

Itulah dampak dari tren fast fashion terhadap masalah lingkungan. Kita harus selektif terhadap pakaian yang kita kenakan. Memilih pakaian yang ramah lingkungan adalah salah satu kontribusi kita untuk menjaga lingkungan. Tren ataupun mode pakaian  memang selalu berganti atau mengalami perputaran kembali ke tren yang sudah lama. Kita tidak harus mengikuti tren fashion hanya karena ingin terlihat trendi. Kita perlu membiasakan diri untuk menggunakan pakaian yang ramah lingkungan ketimbang pakaian yang sedang tren. Karena mode atau tren fashion tidak akan pernah ada akhirnya dan selalu berganti dengan cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun