Pada tanggal 29 April, 2024. Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang melakukan sosialisasi mengenai "Keberagaman Budaya Nusantara" yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan. Sosialisasi ini dilaksanakan bertempat di SDN Tunggulwulung 1 dengan target siswa-siswi kelas 5 SD. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengenalan tentang banyaknya keragaman budaya nusantara dan juga memberikan pemahaman tentang toleransi dalam berkehidupan sosial.
Program sosialisasi ini membawa nuansa kehangatan dan kecerian sejak pukul 07.30 hingga 09.30 pagi. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa memaparkan materi dengan begitu bersemangat karena interaktifnya siswa-siswi terhadap materi yang dipaparkan. Menurut Rafnika selaku pemateri, "Adik-adik sangat interaktif dan antusias dalam menjawab pertanyaan yang kami berikan sehingga kami sebagai pemateri tidak merasa diabaikan karena mereka mendengarkan materi itu". Semangat yang membara dari salah satu mahasiswa Kampus UM ini sebagai bukti tanggung jawabnya untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut. Materi yang diberikan kepada siswa-siswi ini sangat ringan dan dapat dipahami dengan baik, dimulai dari pengenalan tentang tarian adat kecak asal bali, honai yang merupakan rumah adat papua, hingga alat musik tradisional angklung yang berasal dari jawa barat dan masih banyak lagi. Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat identitas budaya nusantara serta saling menghargai dan menghormati satu sama lain, kegiatan ini menjadi titik awal bagi perjalanan mendalam untuk mengenal kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Dengan berbagai rangkaian kegiatan yang menyenangkan dan informatif, para siswa diajak untuk interaktif dalam menjelajahi keberagaman budaya indonesia melalui cerita, bernyanyi, serta memainkan puzzle. Dengan adanya interaksi langsung dengan siswa-siswi, para mahasiswa juga dapat belajar bagaimana cara berinteraksi dan juga belajar menjadi guru dengan terjun ke lingkungan sekolah. Program ini juga menjadi wahana bagi pembelajaran yang menyeluruh. melalui diskusi dan presentasi, para siswa-siswi diajak untuk menggali pemahaman yang lebih tentang pentingnya menjaga dan menghormati keberagaman budaya sebagai keutamaan warga negara Indonesia yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
Sebagai sebuah negara yang kaya akan budaya, Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah ruah yang dikemas dalam bentuk keberagaman budaya. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, setiap daerah memiliki ciri khas budaya yang unik dan menarik untuk dipelajari. Namun, sangat disayangkan dalam era globalisasi ini, keberagaman budaya sering kali terancam oleh arus homogenisasi budaya yang datang dari luar. Inilah yang membuat pentingya sebuah program sosialisasi budaya nusantara seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang atau biasa disingkat Kampus UM ini. melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya diajak untuk mengenal keberagaman budaya Nusantara secara teoritis, tetapi juga secara langsung merasakan keunikan dan keindahan budaya-budaya tersebut melalui games yang juga diadakan. "Saya senang ketika berinteraksi dengan seluruh adik-adik dalam game puzzle karena itu adalah cara yang menyenangkan untuk belajar dan berinteraksi dengan mereka...". kutipan tersebut merupakan wawancara yang didapatkan dari salah satu mahasiswa Kampus UM yang menjadi pemandu games. Menurut dia, para siswa-siswi sangat bersemangat untuk menyelesaikan game puzzle tersebut hal itu dapat menambah kehangatan yang ada dalam ruang kelas.
Selain games yang sangat seru, para mahasiswa Kampus UM melakukan Ice breaking di sela-sela pemaparan materi guna membuat para adik-adik tetap senang dan tidak bosan berada di kelas. Kegiatan ice breaking yang dilakukan berupa tepuk 369, tepuk ini berasal dari ide salah satu mahasiswa guna untuk melatih fokus siswa-siswi. Cara bermain tepuk 369 ini, para siswa-siswi diminta untuk berhitung dari angka 1 hingga seterusnya, tetapi saat muncul angka 3,6, dan 9 para peserta tidak boleh menyebutkan angka tersebut, melainkan harus menepuk tangan. hal ini sangat melatih fokus mereka sehingga mereka sangat antusias dalam mendengarkan hitungan yang bergilir dari teman sebangkunya. Ada juga beberapa anak yang gagal dalam mengikuti aturan tersebut, sehingga karena mereka melanggar aturannya, mereka diminta untuk maju berdiri di depan kelas dan menyanyikan lagu lagu daerah sebagai bentuk hukuman. Total yang tidak fokus dalam Ice Breaking tersebut sebanyak 5 anak, meskipun dikategorikan sebagai hukuman karena tidak fokus dalam berhitung, mereka begitu gembira berdiri di depan untuk bernyanyi menyanyikan lagu daerah. Hal ini sentak memicu tawa bahagia karena banyak dari mereka yang salah menyanyikan lagu-lagu tersebut.
Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan penulisan pesan dan kesan dengan tujuan melihat seberapa senangnya mereka dalam kegiatan tersebut. Adapun penulisan kesan dan pesan di tulis dalam kertas buffalo berbagai macam warna. Penulisan pesan dan kesan tersebut tidak ada unsur pemaksaan dan murni dari hati masing-masing siswa-siswi. "Hai kak niken, sehat selalu ya. Halo kak Salma, kakak mirip Adel JKT48 tau. Hai kak Vita, kakak tau Muthe JKT48 gak? Btw sehat selalu kak!. Maaf ya kakak yang gak aku tulis soalnya lupa namanya". Kutipan tersebut merupakan ujaran salah seorang adik-adik kelas 5 SDN TUNGGULWULUNG 1 ini, mereka begitu bahagia dengan adanya para mahasiswa Universitas Negeri Malang yang memberikan kehangatan dan keceriaan di hari Senin pagi tersebut.