Dunia pendidikan tidak terlepas dari beberapa komponen pendukung dan penunjang. Komponen tersebut meliputi tujuan, isi atau materi, situasi lingkungan belajar, media pendidikan, peserta didik, dan pendidik.
Dalam pembelajaran, pendidik acap kali menggunakan kata-kata yang memiliki daya motivasi sebagai upaya meningkatkan belajar peserta didik. Kata-kata yang diucapkan pendidik secara sadar atau tidak sadar bakal direkam oleh peserta didik untuk dijadikan kekuatan dan motivasi belajar. Salah satu faktor yang menjadikan kekuatan peserta didik adalah bagaimana cara pendidik memberikan pembelajaran di kelas dengan berbagai metode.
Penggunaan metode dalam proses pembelajaran sangat penting dilakukan pendidik. Ini sebagai upaya mengimplementasikan rencana yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai maksimal jika disertai penggunaan metode yang tepat. Metode dikatakan sesuai apabila pas dengan karakteristik peserta didik.
Dalam penggunaan metode, pendidik harus memiliki daya magnetis baik penyampaian materi dan sebagainya. Ini dibutuhkan untuk menarik peserta didik dalam proses pembelajaran. Artinya, pendidik diusahakan mampu memberikan daya berpikir yang kreatif dan inovatif, serta menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien pada peserta didik.
Hypnoteaching adalah metode yang menarik dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Metode ini perpaduan pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar dan alam bawah sadar (Asteria et al., 2018:151), dengan memakai sugesti-sugesti positif dalam mencapai alam bawah sadar peserta didik.
Metode ini hasil perkembangan dari penemuan psikolog terkenal Sigmund Freud tentang tingkatan kesadaran manusia yang meliputi id, ego, dan superego. Sugesti-sugesti dapat diterapkan dalam proses pembelajaran yaitu pendidik terhadap peserta didik yang diarahkan ke alam sadar atau prasadar.
Penerapan HypnoteachingÂ
Peningkatan mutu pendidikan merupakan harapan yang ingin dicapai untuk memahami sesuatu yang telah dipelajari dan dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidik seharusnya memiliki pengetahuan atau ide-ide baru agar dalam proses pembelajaran. Bukan hanya pendidik yang aktif tetapi juga peserta didik. Dengan demikian proses belajar mengajar terwujud secara optimal dan memiliki kualitas imbal balik (Darmawan et al., 2021:1).
Melalui pembelajaran dengan menerapkan hypnoteaching, peserta didik lebih fokus terhadap materi yang dipelajari. Selama menjalankan pembelajaran, pendidik diibaratkan magnet yang mampu menarik perhatian peserta didik dengan kekuatan kepercayaan, iman, pengetahuan, dan keyakinan.Â
Proses pendidikan menekankan komunikasi alam bawah sadar, bukan hanya di dalam kelas tapi juga di luar kelas. Pikiran peserta didik diringankan terlebih dahulu hingga lebih fresh dan tidak memiliki beban penat. Pendidik bertanggung jawab atas rasa santai yang dimiliki peserta didik sebelum melakukan hypnoteaching. Karena itu, suasana nyaman harus menjadi pertimbangan terlebih dahulu.