Sejak awal tahun 2021 hingga saat ini vaksin Covid-19 tengah didistribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Vaksin merupakan produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau zat yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga aman dan jika diberikan kepada seseorang akan membuat kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu yang bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga jika suatu saat terpapar penyakit tersebut maka hanya akan mengalami gejala yang ringan. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi dan memutus rantai penularan Covid-19.
Kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 saat ini adalah tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, lansia (>50 tahun), dan orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular. Kemudian vaksinasi akan dilanjutkan ke kelompok penerima lainnya, mulai dari masyarakat usia 18 tahun keatas.
Untuk membentuk stigma positif masyarakat terhadap vaksin, Mahasiswa UNDIP melaksanakan edukasi tentang pentingnya vaksinasi Covid-19 yang  dilakukan dengan kegiatan vaksinasi door to door pada lansia di wilayah RW 01 Kelurahan Sumurpanggang. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan pihak puskesmas, serta kelurahan Sumurpanggang.
Vaksinasi Covid-19 pada lansia bertujuan untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas serta membentuk kekebalan pada kelompok rentan. Kegiatan vaksinasi Covid-19 pada lansia dilakukan pada tanggal 20 Desember 2021 sampai 23 Desember 2021. Bentuk kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan yaitu membuka gerai vaksin di rumah RW setempat pada pukul 07.30, lalu setelah pukul 10.00 dilanjutkan dengan vaksinasi door to door pada masyarakat setempat terutama pada kelompok lansia yang belum melakukan vaksin.
Terdapat beberapa respon penerimaan terhadap kegiatan vaksinasi Covid-19, diantaranya masih banyak masyarakat yang ragu bahkan menolak vaksinasi Covid-19, alasan dibalik penolakan dan keraguan mengenai vaksin tersebut sangatlah beragam, seperti tidak yakin terhadap keamanan vaksin, ragu terhadap efektivitas vaksin, takut terhadap efek samping vaksin, tidak mempercayai kegunaan vaksin, dan karena keyakinan agama. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat mengenai efektivitas dan keamanan vaksin COVID-19 sehingga dapat meningkatkan tingkat penerimaan vaksin tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H