Dalam upaya pencegahan dan menghentikan laju kenaikan kasus Covid-19, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan diantaranya menerbitkan berbagai aturan dan protokol Kesehatan, kampanye cuci tangan, penggunaan masker, jaga jarak secara masif, penetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai wilayah, melarang mudik lebaran, serta menyiapkan laboratorium untuk tes Covid-19.Â
Adapun protokol kesehatan yang telah di kampanyekan Pemerintah Indonesia yaitu "Gerakan 3M" yang terdiri dari mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.Â
Namun Gerakan 3M dirasa tidak cukup, karena lonjakan kasus Covid-19 masih tinggi. Maka dari itu Pemerintah Indonesia kini menambah strategi pencegahan dari 3M menjadi 5M yakni menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Namun kebijakan-kebijakan pemerintah itu tidak akan berhasil, jika sedikit banyak masyarakat masih tidak mendukung program pemerintah tersebut. Contohnya masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan saat melakukan kegiatan di tempat umum, khususnya tempat-tempat wisata.
Tempat wisata menjadi salah satu tempat yang rawan dalam penularan virus Covid-19. Hal tersebut dikarenakan terdapat banyak aktivitas yang dilakukan ditempat wisata sehingga sulit untuk menghindari kerumunan orang atau menjaga jarak.Â
Meskipun banyak tempat wisata yang sudah melengkapi sarana dan prasarana dalam mendukung protokol kesehatan, serta menerapkan sanksi tegas bagi pengunjung yang melanggar atau tidak mematuhi protokol Covid-19 dalam berwisata. Masih banyak ditemukan pengunjung wisata yang mengabaikan dan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan saat melakukan kegiatan di tempat wisata.
Berdasarkan letak geografis Kota Tegal yang berada di wilayah pesisir dan merupakan tempat pariwisata, Mahasiswa UNDIP pada program Pejuang Muda Kampus Merdeka melaksanakan pengedukasian 5M dan pembagian masker di tempat wisata.Â
Pengedukasian 5M dilakukan melalui games tanya jawab pada masyarakat yang sedang berada di tempat wisata. Masih banyak masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan dan mengerti 5M. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui Gerakan 5M sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat wisata.