Ayam-ayam berkokok begitu riang
Dengan kilau mentari yang mulai memuncak terang
Indah sang fajar yang menggenggam sebuah tawa
Antara dua jiwa di sela-sela arunika
Dua sejoli itu tersenyum simpul
Mengecup lembut kening dengan dekapan erat pagi yang dingin
Tak lama tangisan bayi terdengar begitu nyaring
Membuat keromantisan itu seakan pudar
Mentari pagi semakin meninggi
Dengan suara tangis yang semakin menggelegar
Laki-laki itu bergegas pamit pergi
Dan wanita yang segera menggendong sang buah hati
Tangan kasar laki-laki itu menjadi saksi
Akan kerja keras pencari rezeki
Setiap hari mereka bergelut dengan sang mentari
Berlomba siapa yang bangun lebih pagi
Untuk sekedar mengecup sang buah hati
Berpamitan mencari rezeki
Untuk membahagiakan keluarga kecil ini
Yang telah ikat sehidup semati
26042019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H