Mohon tunggu...
Riski
Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha belajar untuk menjadi pelajar yang mengerti arti belajar

Ada apa dengan berpikir?

Selanjutnya

Tutup

Roman

Merajut Harapan di Tengah Kegalauan: Menyongsong Tahun Baru dengan Keyakinan Baru

1 Januari 2025   05:28 Diperbarui: 1 Januari 2025   05:28 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/HR7jysecgWNqB64h9

Tahun baru selalu datang dengan semangat dan harapan baru. Namun, bagi sebagian orang, momen pergantian tahun juga membawa perenungan mendalam---tentang apa yang telah terjadi, apa yang belum tercapai, dan bagaimana masa depan yang masih menjadi misteri. Dalam kebisingan pesta dan riuhnya perayaan, hati mungkin tetap terbelenggu oleh kegalauan batin. Impian yang terus terbayang di angan menjadi pengingat akan perjalanan panjang yang masih harus ditempuh.

Kegalauan ini bukanlah sesuatu yang salah. Ia adalah tanda bahwa hati kita masih hidup, masih peduli, dan masih berharap. Impian, meskipun tampak jauh, adalah kompas yang membimbing langkah-langkah kita. Namun, bagaimana caranya kita bisa melangkah dengan tegap di tengah ketidakpastian?

tama-tama, kita perlu menerima bahwa kegalauan adalah bagian dari hidup. Tidak ada perjalanan yang sepenuhnya mulus, dan tidak ada impian yang terwujud tanpa perjuangan. Kadang, keraguan dan ketakutan menjadi sahabat setia yang mengiringi langkah kita. Daripada melawannya, cobalah untuk berdamai dengannya. Jadikan kegalauan ini sebagai pengingat bahwa kita sedang tumbuh dan bergerak menuju sesuatu yang berarti.

Impian yang besar sering kali terasa memberatkan karena tampak terlalu jauh dari jangkauan. Untuk mengatasinya, pecahlah impian tersebut menjadi langkah-langkah kecil yang bisa kita capai dalam waktu dekat. Misalnya, jika ingin mencapai karier impian, tentukan apa yang bisa dilakukan bulan ini untuk mendekatkan diri ke sana---mungkin belajar keterampilan baru atau memperluas jaringan.

Di tengah kegalauan, sering kali kita lupa untuk bersyukur atas apa yang sudah kita capai. Tahun baru adalah momen yang tepat untuk menghitung berkat, sekecil apa pun itu. Hal ini tidak hanya membantu menenangkan hati, tetapi juga memberikan energi positif untuk terus melangkah.

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi harapan adalah kekuatan yang membuat kita bertahan. Tetaplah percaya bahwa impian kita memiliki tempatnya di dunia ini. Kadang, waktu yang tepat untuk melihat impian itu terwujud belum tiba. Sambil menunggu, teruslah bekerja dan berusaha sebaik mungkin.

Kegalauan sering terasa lebih berat jika kita memendamnya sendiri. Cobalah untuk berbagi dengan orang-orang yang mendukung dan memahami kita. Kehadiran mereka bisa menjadi sumber kekuatan saat kita merasa lelah menghadapi perjalanan ini.

Tahun baru bukan sekadar pergantian kalender, tetapi juga simbol kesempatan untuk memulai kembali. Apa pun yang membelenggu hati di tahun-tahun sebelumnya, biarkan itu menjadi pelajaran, bukan penghalang. Jadikan tahun baru ini sebagai kesempatan untuk berjalan dengan lebih yakin, meskipun langkah-langkahnya masih kecil.

Impian yang terus terbayang dalam angan itu mungkin terasa jauh, tetapi jangan lupa bahwa setiap pencapaian besar dimulai dari keberanian untuk memulai. Beranilah untuk bermimpi, beranilah untuk mencoba, dan beranilah untuk percaya pada diri sendiri. Sebab, tahun baru ini bukan hanya tentang harapan yang terwujud, tetapi juga tentang perjalanan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.

Selamat tahun baru! Mari sambut hari-hari mendatang dengan semangat dan hati yang lebih kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun