Mohon tunggu...
Riski
Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha belajar untuk menjadi pelajar yang mengerti arti belajar

Ada apa dengan berpikir?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ode Kepada Harapan

1 Juni 2024   03:50 Diperbarui: 1 Juni 2024   13:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://human-initiative.org/

Dalam cakrawala kelam malam,
Di mana bintang-bintang bersembunyi malu,
Ada sinar lembut yang tak pernah padam,
Itulah harapan, yang teguh dalam kalbu.

Seperti fajar yang setia menyambut pagi,
Harapan membimbing kita melalui gelap,
Meski jalan terjal penuh onak dan duri,
Ia hadir, memeluk hati yang rapuh dan lelap.

Harapan adalah filosofi yang tak lekang,
Menggenggam masa depan dengan tangan kokoh,
Mengalir dalam waktu, tak gentar, tak goyah,
Memberi arti pada setiap detik yang lewat dalam resah.

Dalam jiwa-jiwa yang terluka dan hampa,
Harapan adalah nyala api yang abadi,
Membawa cahaya dalam gelap gulita,
Menggugah semangat, membangkitkan harmoni.

Mari kita jaga harapan dalam hati,
Sebagai pelita dalam kegelapan tak berujung,
Karena di sana, dalam senyap dan sepi,
Harapanlah yang membuat hidup terasa agung.

Dengan harapan, kita melukis mimpi,
Menggapai bintang di angkasa tak terjamah,
Meski realitas kadang menghantam tanpa ampun,
Harapan tetap, tak pernah menyerah.

Ode kepada harapan, filosofi yang abadi,
Di dalamnya, kita menemukan kekuatan sejati,
Mengatasi rintangan, melampaui batas diri,
Menjadi manusia, penuh cinta dan empati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun