Mohon tunggu...
Risky Eko Yuliyanto
Risky Eko Yuliyanto Mohon Tunggu... Security - Profesi Anggota TNI KC, Anggota Satpam

Berusaha menjadi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pikirku Itu adalah Sebuah Harapan

27 Agustus 2018   08:55 Diperbarui: 27 Agustus 2018   09:11 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kebutuhan akan dunia kian meningkat seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman yang menuntut seseorang untuk terus berpikir apa yang harus dilakukan dan untuk mencapai apa yang dia inginkan.

Sebuah tujuan yang harus dicapai untuk memenuhi hidup serta budaya pada zaman yang mengharuskan seseorang untuk bergerak secara rela atau tidak rela.

Kala itu ia mendapat sebuah brosur dari internet. Sebuah pekerjaan yang menjajikan gaji besar beserta bonus bonus yang menggiurkan. Fasilitas yang membuat hati dan kepala lebih tertarik untuk menjangkaunya. Janji-janji manis yang meyakinkan dia dan bersikukuh untuk berangkat menjemput sebuah harapan.

Bersama temannya yang memiliki tekat dan pikiran yang sama. Londo dan Rondo  sepakat dan berangkat bersama untuk meraih masing-masing harapan. 

Tidak peduli berbagai pihak menghalangi jalannya. Ada yang bilang itu adalah jalan yang salah untuk kau pilih. Ada juga yang mengatakan itu bukanlah harapan, itu adalah penipuan. Sedangkan saudaranya sendiri mengingatkan agar tidak langsung tergiur dengan sesuatu yang besar atau langsung tertarik oleh janji-janji manis. Namun hati mereka berdua masih merasa mantap dan berpikir positif. 

Melangkah menuju negri yang belum pernah mereka jelajahi. Negri yang belum mereka ketahui seluk beluknya. Negri yang belum tentu mereka berdua bisa diterima dengan baik. Dari seberang nan jauh, mereka berdua mengarahkan pikirannya untuk berimajinasi. Bahwasannya, harapan ada di seberang sana untuk mengubah hidup mereka yang masih belum tergolong beruntung diantara mereka-mereka yang sudah.

Dengan bangga dan perasaan mantap menatap masa depan. Londo dan Rondo melangkah untuk pertama kalinya mereka meninggalkan negrinya sendiri. Karena merasa sudah tidak nyaman pada tanah yang sudah lama ia pijak untuk berharap lebih jauh. 

Dan akhirnya....

Mereka bersiap menuju gerbang harapan. Sebuah tempat pintu pertama untuk masuk ke negri antah berantah. Sebuah tempat untuk menampung orang-orang seperti mereka berdua yang masih mampu berpikir akan sebuah harapan.

Bersambung.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun