Kadang, Tuhan hadirkan beberapa orang dalam kehidupan kita guna memberikan pelajaran besar.
Kadang, keberadaan mereka yang padahal cuma sementara dan terhitung sebentar itu, menorehkan luka cukup dalam. Karena terlalu dalam, tak jarang meninggalkan trauma berkepanjangan.
Pilihan hidup manusia hanya ada dua. Menjadi masa lalu atau masa depan seseorang. Takdirlah yang bekerja pada fase ini. Kadang kepergian orang tersebut membekaskan jejak hitam dan memar pada hati yang tak sehat lagi. Sehingga kita harus benar-benar menghapuskan segala memori tentangnya. Tentang keberadaan dia dalam hari-hari kita.
Tak mudah memang. Seringkali, air mata yang mengering pada buku diary, menjadi saksi bisu pelajaran hidup.
Acapkali, tinta hitam yang tertulis diatas kertas putih tentang betapa sakitnya hati, menjadi sejarah kelam masa lalu.
Kita mencoba melupakan semua. Agar masa depan dapat sedikit lebih terang. Agar secercah harapan muncul pada hari-hari baru.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H