SEMARANG -- Hingga akhir tahun 2021 jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai sekitar 200 juta orang. Dari sekian banyaknya, ternyata kebutuhan akan Mushaf Al-Qur'an masih belum tercukupi secara merata.
Demikian seperti dilansir dari Republika, berdasarkan data pengajuan pentashihan ke Lajnah Kementerian Agama pada tahun 2020, jumlah mushaf Alquran yang akan dicetak penerbit jumlahnya adalah 10.327.600 eksemplar.
Deni Hudaeny selaku Kepala Bidang Pentashihan Mushaf Alquran Lajnah Tashih Mushaf Alquran Kementerian Agama memaparkan, dalam satu tahun jumlah mushaf yang dicetak sekitar 20 juta. Menurut Deni, untuk seluruh Indonesia masih blm mencukupi.
"Kalau jumlah penduduk Muslim di Indonesia sekitar 200 juta dan diasumsikan satu keluarga Muslim itu empat orang, maka idealnya kebutuhan mushaf sekitar 50 juta," ujar Deni.
Ikhtiar untuk ikut berperan menyebarkan mushaf hingga pelosok terus dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah. Dikatakan Hamas Rausyanfikr selaku tim program ACT Jateng, pihaknya telah menyalurkan bantuan mushaf ratusan eksemplar di berbagai pondok pesantren, masjid dan lembaga keagamaan lainnya.
"Cakupan tim ACT dibantu relawan hingga kini sudah mendistribusikan ke Kabupaten Blora, Demak, Kudus, Pati, Salatiga, Solo, Semarang, Klaten, Boyolali, Purwokerto, Cilacap, dan Magelang," tutur Hamas pada Jumat (29/10).
Dalam aksinya menurut Hamas, bantuan yang diberikan berupa mushaf, buku Iqro, hingga kafalah (uang apresiasi) untuk guru ngaji. "Kita melihat penyebaran musfah belum merata hingga pelosok. Sering teman-teman relawan menjumpai musfah dalam kondisi lusuh masih dipakai bahkan bergantian," lanjut Hamas.
Salah satu wilayah yang belum lama ini menerima bantuan mushaf adalah Desa Tambak Gojoyo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Umi, salahsatu tokoh masyarakat di sana mengapresiasi hadirnya puluhan mushaf baru.