Mohon tunggu...
Dananto Riski
Dananto Riski Mohon Tunggu... Relawan - Belajar dari masa ke masa

Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Nature

ACT Jateng Masifkan Distribusi Air Bersih di Musim Pancaroba

28 Oktober 2020   09:49 Diperbarui: 28 Oktober 2020   10:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonsesia tengah memasuki musim pancaroba dengan intensitas hujan yang tinggi, namun di beberapa daerah Jawa Tengah masih mengalami kesulitan air bersih. Beberapa pekan lalu (15/10) Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah mendapatkan laporan dari relawan bahwa masih ada beberapa titik di Kabupaten Demak yang mengalami kesulitan air bersih.

Salah satu wilayah tersebut berada di Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Demak, menginformasikan daerah Banjarsari sudah mengalami kesulitan air bersih selama bulan Oktober 2020 ini.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, Tuban Wiyoso dalam siaran persnya mengatakan musim kemarau di tahun ini memang tidak seekstrem tahun 2019.  Meski demikian, pihaknya tetap menghimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai sejumlah potensi bencana di musim kemarau.

dokpri
dokpri
"Memang tidak ekstrim, tapi kami mengimbau kepada masyarakat terkait potensi bencananya, seperti kekeringan, kebakaran lahan, dan kebutuhan air bersih," imbaunya. Pada musim kemarau lalu, Indonesia khususnya Jawa Tengah dilanda musim kemarau panjang dengan suhu panas yang ekstrim dengan panas terik di siang hari dan kelembaban tinggi pada malam hari. Sedangkan tahun ini wilayah Jawa Tengah menghadapi fenomena kemarau basah (BMKG).

Menindaklanjuti bencana tersebut, tim ACT-MRI melakukan aksi distribusi air bersih menggunakan armada Humanity Mobile Water Truck (HMWT) sebanyak 16.000 liter. Aksi kemanusiaan itu dilakukan selama dua hari pada 14-15 Oktober lalu.

dokpri
dokpri
Hamas Rausyanfikr Head of Program ACT Jateng menyamapikan dilema yang dialami warga sekitar. "Wilayah dusun Banjarsari ini praktis hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih dari sahabat dermawan, karena jika mendirikan sumur pun airnya asin dan tidak layak konsumsi," ungkap Hamas.

Hari pertama pendistribusian air bersih dibagikan untuk 159 KK dan hari kedua sebanyak 88 KK mendapatkan manfaat bantuan tersebut. Selanjutnya pendistribusian akan berpindah ke daerah lain di Jawa Tengah yang masih mengalami kesulitan air bersih.

dokpri
dokpri
Muh Amin selaku kepala dusun Banjar menyampaikan warganya harus meminta air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. "Warga bergotong-royong mencari air bersih di sumber air PDAM yang dimiliki desa sebelah," ungkapnya.

dokpri
dokpri
Tak jauh beda apa yang dirasakan oleh Rusminah salah satu warga dusun Banjarsari. "Biasannya air itu tersedia, namun karena pamsimas-nya hanya ada 1 dan harus dibagi dengan berbagai dusun, seringkali kami tidak mendapatkan air yang cukup," ungkapnya kepada tim relawan.

Lanjut Rusminah, "Sudah biasa warga di sini mengantre air bersih di desa sebelah dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam selama 1 bulan terakhir."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun