Di bawah langit senja yang teduh, di depan hamparan padi yang hijau terasa hembusan lembut sepoi-sepoi angin yang seolah membisikkan namamu.
Padahal aku, hanya ingin menikmati indah senja lukisan-Nya. Namun, yang terlukis di benakku adalah indahmu.
Bagaikan langit adalah lembaran, dan senja adalah lukisan kisah kita kala itu.
Senja yang perlahan pergi, bak kisah kita yang perlahan sirna.
Dan aku,
layaknya padi yang hanya bisa melambai tenang pada sirnamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!