Mohon tunggu...
Riski Anggianingrum
Riski Anggianingrum Mohon Tunggu... Lainnya - tetaplah merasa hijau, agar kamu tetap bertumbuh

saya berprofesi sebagai mahasiswa semester 6

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdeka Belajar dan Relevansinya Bagi Pengembangan Pendidikan Karakter

19 Juli 2021   22:37 Diperbarui: 19 Juli 2021   22:59 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan sarana dalam membangun generasi yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa. Di Indonesia, pendidikan menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa. Hal ini termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tanggung jawab Negara.

Baru-baru ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan gagasan baru tentang “Merdeka Belajar”, yakni kebebasan dalam berfikir. Merdeka belajar tidak lebih bertujuan agar setiap guru dan siswa memperoleh suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Konsepsi merdeka belajar dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa setiap individu memiliki kebebasan yang dikaruniakan oleh Tuhan yang Maha Esa guna mengatur kehidupannya supaya selaras dengan kontrol sosial yang ada di masyarakat. Dalam hal ini, Ki Hajar Dewantara mempunyai sistem among yakni hukuman dan paksaan kepada peserta didik dilarang sebab akan mematikan jiwa merdeka dan menghambat kreativitasnya.

Sekolah merupakan laboraturium belajar yang menunjang berkembangkangnya kompetensi setiap peserta didik. Di lingkungan sekolah, kebebasan menjadi suatu kebutuhan yang memberikan kontribusi dalam pengembangan potensi akademik maupun non akademik antara peserta didik dan guru. Pengembangan potensi antara peserta didik dan guru berawal dari interaksi dan kerjasama dalam proses pembelajaran dengan didukung adanya sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Secara implisit, kebebasan berpikir mampu mendorong siswa secara aktif dalam berfikir dan bertindak secara independen.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan mendorong perkembangan peserta didik dalam mencapai perubahan dan dapat bermanfaat bagi lingkungan masyarakat. Pendidikan merupakan sarana yang berfungsi mengembangkan aspek kecerdasan setiap peserta didik dan membentuk perilaku yang berkarakter serta mengasah ketrampilan. Merdeka belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim searah dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang seharusnya diterpakan di Indonesia. Hakikat dari merdeka belajar yaitu kebebasan berfikir guru dan peserta didik, sehingga mampu mendorong terbentuknya individu yang merdeka secara asasi agar mampu mengeksplorasi lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar yang selama ini berasal dari modul.

Merdeka belajar apabila diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia, maka dapat membentuk karakter peserta didik berdasarkan pengetahuan dan kebiasaan belajar yang dieksplor melalui lingkungan masyarakat sebagai sumber belajarnya. Sehingga setiap peserta didik akan mudah adaptif terhadap lingkungan masyarakat. Hal tersebut mampu membentuk sikap yang penting untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan agar membentu generasi bangsa yang berakhlak mulia, cerdas dan berjiwa nasional. Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh terwujudnya generasi saat ini yang berkompeten dan berbudi luhur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun