Sungguh, yang ada dipikiran anggota DPRD DKI pada saat ini yang sedang berkonsentrasi untuk menurunkan Jokowi tak bisa dinalar dengan logika yang pas, apa mereka tidak berpikir bahwa upaya kudeta tersebut akan mengakibatkan blunder kepada citra dan kedudukan diri sendiri.
Sejarah pernah mencatat, sebuah kudeta oleh DPRD kota Surabaya kepada walikota Bu Risma, gagal total dan memiliki ending terpecatnya ketua DPRD Kota Surabaya Wisnu Wardhana sebagai inisiatornya. Aksi kudeta oleh DPRD Surabaya ini bermula dari masalah penolakan tol tengah kota oleh Pemerintah Kota Surabaya yang dikomandani oleh Bu Risma.
Pemkot berdalih, solusi kemacetan di Surabaya bukan dengan pembangunan tol tengah kota, melainkan membuka ruas jalan di sisi timur dan barat kota surabaya. Entah karena DPRD sudah kadung deal dengan investor, atau alasan lainnya, DPRD Surabaya memilih untuk melakukan perlawanan terhadap keputusan Pemkot dengan cara "mengkudeta" Walikota kebanggaan arek-arek Suroboyo ini.
Alhasil, alih-alih menurunkan Bu Risma dari Walikota, DPP masing-masing partai memerintahkan untuk mencabut upaya kudeta tersebut. Inisiator "kudeta" yakni Wisnu Wardhana yang notabene menjabat sebagai ketua DPRD sekaligus ketua DPC Partai Demokrat, dengan berat hati harus rela meninggalkan kursi DPC Partai Demokrat, dan kini dia juga harus rela terusir dari jabatan Ketua DPRD Kota Surabaya.
Kini Wisnu Wardhana yang dulu adalah kader Demokrat meloncat ke PBB setelah sebelumnya sempat juga menjadi pengurus di Hanura.
Hati-hati inisiator kudeta Jokowi, nasibmu mungkin akan sama atau bahkan lebih buruk daripada Wisnu Wardhana!
Becik ketitik ala ketara, yang baik akan terbukti baiknya, yang jelek akan terbukti jeleknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H