Mohon tunggu...
Riski Ramadani
Riski Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Hallo , Saya Riski Ramadani, suka meneliti di bidang instrumentasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Game Metasekerta: Solusi Pembelajaran Budaya Berbasis Teknologi di Era Digital

24 Mei 2024   10:41 Diperbarui: 24 Mei 2024   11:10 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sidoarjo, 24 Mei 2024 - Kebudayaan memegang peran penting dalam membentuk manusia yang tidak hanya berintelek, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur bangsa. Pemerintah berupaya mewujudkan generasi cerdas dan berkarakter melalui pembelajaran berbasis budaya atau culture-based learning. Paradigma ini menekankan internalisasi kearifan lokal yang didukung oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 mengenai pendidikan karakter. Namun, pelaksanaan pembelajaran berbasis budaya menghadapi beberapa hambatan serius. Salah satu kendala utama adalah minimnya media pembelajaran yang relevan dengan karakter peserta didik. Peserta didik kurang tertarik dengan media statis seperti PowerPoint, video, dan buku teks. Selain itu, ketersediaan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan sering kali terbatas sehingga belum mampu mengakomodasi pembelajaran secara optimal.

Tim PKM PM UNESA
Tim PKM PM UNESA

Hal tersebut melatarbelakangi Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) 2024 dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) untuk mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan inovasi yang bertajuk "Metasekerta: Action-adventure Game Bertema Kesenian Wayang Wong untuk Mengoptimalkan Culture-Based Learning di Sekolah". Tim yang terdiri dari Khairunnisa' Nur Fadhilah (S1 Teknologi Pendidikan), Cahyo Febri Wijaksono (S1 Manajemen Pendidikan), Riski Ramadani (S1 Fisika), Iqbal Izza Addaviqi (S1 Sistem Informasi), Ailsa Anggun Tyas Saputri (S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa), dan Aditya Chandra Setiawan, M.Pd. sebagai dosen pembimbing.

Tujuan utama dari pembuatan aplikasi Metasekerta adalah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis budaya dengan menggabungkan teknologi digital yang menarik bagi peserta didik. Melalui game ini, diharapkan peserta didik dapat lebih termotivasi untuk mempelajari kebudayaan lokal, khususnya kesenian wayang, serta menginternalisasi nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Dalam sebuah pernyataan, Khairunnisa' Nur Fadhilah selaku ketua tim riset mengatakan, "Metasekerta merupakan action-adventure game yang memiliki karakteristik khusus untuk menyampaikan plot cerita wayang, dengan mengadopsi perang Bharatayudha beserta nilai moral yang dapat dipetik". 

Lebih lanjut melalui game ini, peserta didik akan melalui petualangan dengan tokoh antagonis dan protagonis. Guna memperdalam pengetahuan, akan ditampilkan kitab wayang yang berisi deskripsi dari tiap tokoh. Setelah menamatkan game, peserta didik akan mendapatkan premium card karakter wayang. Agar semakin antusias, akan diadakan pula awarding tiap akhir semester bagi peserta didik teraktif. Metasekerta memiliki mode pertarungan dan cerita yang kuat, sehingga peserta didik akan merasakan pengalaman mendalam selama menjelajahi dunia pewayangan Jawa.  Hingga saat ini, aplikasi Metasekerta sudah tersedia di Google Play Store dan siap digunakan oleh peserta didik. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis budaya, sehingga tujuan untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter dapat tercapai dengan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun