Minyak goreng adalah bahan pangan dengan komposisi utama trigliserida yang berasal dari bahan nabati dengan tanpa perubahan kimiawi termasuk hidrogenasi, pendinginan dan telah melalui proses rafinasi atau pemurnian yang digunakan untuk menggoreng.
Minyak goreng sempat menjadi barang langka dan mahal. Bermula dari naiknya komoditas tersebut di pasaran, baik itu minyak goreng curah yang biasa di jual di pasar tradisional maupun minyak goreng kemasan premium.
Saat itu harga minyak goreng curah saja yang biasanya hanya dijual seharga Rp 11.000 per liter, Namun kini bisa dijual seharga Rp 18.000 per liter sampai Rp 20.000 per liter.
Minyak goreng kemasan premium juga tidak beda jauh, harga per liternya juga berkisar Rp 21.000 sampai Rp 22.000 per liter. Namun, minyak goreng kemasan saat itu kebanyakan dijual per 2 liter, sehingga harganya jadi 2 kali lipat.
Naiknya harga minyak goreng itu entah mengapa sulit untuk turun atau dikembalikan kepada harga normal. Dikatakan sulit turun karena pemerintah sudah melakukan peredaman harga Minyak Goreng yang melambung tinggi itu. Peredaman dilakukan seperti biasanya yakni melakukan Operasi Pasar (OP).
" Mahal atau murah minyak goreng jika ada bukan menjadi masalah bagi ibu rumah tangga" Ujar lifah warga setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H