Mohon tunggu...
Riska Zafitri cahyanti
Riska Zafitri cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Howard Gardner tentang Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences)

14 November 2024   22:45 Diperbarui: 14 November 2024   23:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Biografi :

     Howard Earl Gardner, lahir pada 11 Juli 1943, di Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia merupakan tokoh pendidikan dan psikologi terkenal yang mencetuskan teori tentang Kecerdasan Majemuk (multiple intelligences). Orang tuanya adalah pengungsi Nazi dari Jerman. Pada tahun 1938 mereka melarikan diri dari Nurnberg, Jerman bersama dengan anak mereka Eric, yang baru berumur tiga tahun. Eric menghilang dalam sebuah kecelakaan menjelang kelahiran Gardner. Kejadian ini tak pernah diceritakan pada Gardner selama masa kecilnya.

    Ketika Belia, Gardner sangat menyukai  belajar dan bermain piano. Musik merupakan hal yang paling penting dalam hidupnya. Orang tuanya ingin mengirim Gardner untuk belajar di Philips Academy, Massachusetts, tapi Gardner menolaknya. Meskipun Gardner tidak pernah menjadi pianis profesional, Gardner mengajar piano dari tahun 1958-1969. Ia pergi ke sekolah Wyoming Seminary di Kingston, Pennsylvania. Atas  dukungan dari gurunya di sana, Gardner sukses menyelesaikan studinya. Kemudian, ia pergi ke Harvard University untuk belajar sejarah sebagai persiapan untuk karir pengacaranya.

    Di Harvard University, Gardner bertemu Eric Erikson yang kemudian menjadi mentornya. Gardner banyak mendapat pencerahan setelah belajar di bawah bimbingan psikoanalisis Eric Erikson, sosiolog David Riesman dan psikolog kognisi Jerome Bruner. Ketiga orang ini telah membangun pemahaman Gardner  yang luas, tentang manusia sekaligus membantu Gardner untuk membuat penelitian khusus tentang hukum alam kemanusiaan.

     Pada tahun 1965, Gardner mempelajari tentang psikolog dan ilmu pengetahuan sosial dan memperoleh gelar A.B (Gelar A.B adalah singkatan dari Bachelor of Arts, yang merupakan gelar sarjana dalam bidang seni liberal, gelar ini menekankan bidang humaniora, bahasa, dan ilmu sosial) dengan summa cum laude (gelar summa cum laude adalah penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa yang indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,8-4,0 artinya ia lulus dengan pujian tertinggi).

    Pada tahun 1966, Gardner melanjutkan program doktornya di Harvard University. Selama di Harvard University Gardner dilatih menjadi seorang psikolog perkembangan dan kemudian juga menjadi seorang neurolog. Hingga Gardner tamat pada 1971.

Teori Howard Gardner Tentang Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) :

      Tahun 1983, Gardner mengembangkan dan memperkenalkan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind. Awalnya Gardner hanya mengemukakan tujuh kecerdasan manusia yang harus diperhatikan dalam kehidupan. Nah, dalam penelitian selanjutnya, Gardner dan teman-temannya menambahkan dua kecerdasan lagi. Penambahan ini sempat menimbulkan polemik (polemik adalah perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka dalam media massa). Namun, Gardner punya alasannya sendiri mengapa dua kecerdasan ini baru ditambahkan kemudian. Menurut Gardner, tujuh kecerdasan yang pertama adalah kecerdasan-kecerdasan yang telah memenuhi kriteria langsung, sedangkan kedua kecerdasan terakhir baru memenuhi syarat setelah penelitian lebih lanjut pada para pasien yang mengalami kerusakan otak.

Jenis-Jenis Kecerdasan Majemuk :

    Kecerdasan majemuk adalah teori yang menjelaskan bahwa setiap individu memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Menurut Gardner ada 9 jenis kecerdasan anak. Berikut penjelasannya :

Ada 9 jenis kecerdasan anak :

1. Kecerdasan Verbal-Linguistik

            Adalah kemampuan anak untuk menggunakan bahasa, lisan, dan tulisan secara tepat dan akurat. Anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya pandai menulis cerita, menghafal informasi, dan membaca.

2. Kecerdasan Logis-Matematis

            Adalah kemampuan menalar, mengenali pola, dan menganalisis masalah secara logis. Anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya pandai menghitung dan mengenali pola warna.

3. Kecerdasan Spasial-Visual

            Adalah kemampuan mengenali dan memanipulasi pola ruang luas dan terbatas. Anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya menyukai bidang seni, desain, dan tekstur.

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani

            Adalah kemampuan anak menggunakan ketangkasan tubuh untuk mengeskpresikan ide dan perasaan dan menggunakan keterampilan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu. Anak yang mempunyai kecerdasan ini senantiasa terlihat unggul di bidang olahraga.

5. Kecerdasan Musikal

            Adalah kemampuan anak dalam hal mengenali, mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati musik. Anak dengan kemampuan ini biasanya suka sekali bernyanyi.

6. Kecerdasan Intrapersonal

            Adalah kemampuan anak untuk memahami diri sendiri, termasuk emosi, keinginan, dan perasaannya. Anak dengan kemampuan ini dapat memahami dirinya sendiri, ia memiliki empati yang tinggi terhadap diri sendiri, ia juga mampu menerima kekurangan dan kegagalannya.

7. Kecerdasan Interpersonal

            Adalah kemampuan anak dalam memahami interaksi dengan orang lain. Anak dengan kemampuan ini dapat mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, menjalin hubungan baru dan kerjasama dengan orng lain.

8. Kecerdasan Naturalis

            Adalah kemampuan anak dalam memahami dan berinteraksi dengan alam, termasuk mengamati, mengenali, dan memanipulasi unsur-unsur alam. Anak dengan kecerdasan ini memiliki kepekaan terhadap alam dan lingkungan, serta ia mampu menemukan pola-pola dalam alam.

9. Kecerdasan Eksistensial

            Adalah kemampuan anak dalam berfikir secara filosofi dan besar. Anak dengan kecerdasan ini tertarik mempelajari makna kehidupan dan kematian, anak juga mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.  

Kesimpulan Teori Howard Gardner :

            Kecerdasan bukanlah entitas tunggal, melainkan terdiri dari berbagai kapasitas yang berbeda. Kecerdasan dapat di bagi menjadi 9 macam, yaitu Kecerdasan Verbal-Linguistik (kecerdasan dalam hal berbahasa), Kecerdasan Logis-Matematis (kecerdasan dalam hal berhitung), Kecerdasan Spasial-Visual (kecerdasan berfikir dan mengingat sesuatu dalam bentuk visual), Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (kecerdasan dalam hal olahraga), Kecerdasan Musikal (kecerdasan dalam musik), Kecerdasan Intrapersonal (kecerdasan dalam memahami diri sendiri), Kecerdasan Interpersonal (kecerdasan dalam hal interaksi sosial), Kecerdasan Naturalis (kecerdasan dalam hal kepekaan terhadap alam), Kecerdasan Eksistensial (kecerdasan dalam hal berfikir secara meluas).

            Tiap-tiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan memiliki cara belajarnya masing-masing. Teori Gardner ini menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh mengikuti satu inovasi pendidikan tertentu saat merancang instruksi, tetapi sebaliknya menggunakan tujuan dan nilai yang disesuaikan dengan kebutuhan pengajaran, materi pelajaran, dan pembelajaran siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun