Mungkin ada yang pernah mendengar ungkapan ini, "Semakin dewasa, lingkaran pertemanan semakin sempit."
Semakin bertambah usia, fokus utama kita tentunya bukan hanya soal bersenang-senang seperti di masa sekolah dulu. Menjadi dewasa mengharuskan kita membawa tanggung jawab perihal hidup. Ada yang sedang berjuang untuk karirnya. Ada yang menikmati romansa pernikahan muda. Ada yang sedang beradaptasi mengurus bayinya. Atau bahkan ada yang masih berusaha mencari cita-citanya. Setiap orang punya fokus hidupnya masing-masing sehingga terkadang hubungan dengan orang lain diluar fokus kehidupannya semakin berkurang.
Bukan artinya mereka tidak butuh hubungan sosial dengan orang lain, namun waktu untuk melakukan itu menjadi jauh berkurang jika dibandingkan masa sebelumnya. Dan pada akhirnya hal yang menjadi alasan terkuat ketika pertemuan sulit untuk diadakan adalah kesibukan masing-masing orang.
Di era modern saat ini, hubungan sosial tidak lagi terbatas dalam bentuk pertemuan dan pembicaraan secara langsung, namun juga dalam bentuk obrolan grup pada media-media komunikasi secara online. Tidak terbatas di usia berapapun, ketika mereka merupakan pengguna aktif media komunikasi berbasis online, dipastikan terdapat setidaknya satu grup obrolan yang terbentuk sebagai wadah komunikasi. Entah beranggotakan teman sejawat, anggota keluarga, komunitas hobi, anggota kepengurusan di lingkungan atau sekadar grup obrolan bersama teman-teman dekat.Â
Melaui grup obrolan online ini, kita setidaknya masih bisa menuangkan setidaknya waktu untuk menyimak hal menarik untuk diperbincangkan atau sekadar mengetahui kabar dari masing-masing teman tanpa harus melakukan banyak effort. Menyenangkan rasanya membaca obrolan menghibur ditengah hectic-nya kehidupan yang kita jalani. Tak jarang bertukar kabar menjadi hal yang bisa membuat kita manjadi saling menyemangati. Bahkan berdiskusi tentang pengalaman hidup menjadi media belajar yang menyenangkan jika dibicarakan bersama teman-teman dalam grup obrolan.
Namun untuk sampai di tahap memiliki hubungan pertemanan yang demikian bukanlah terbentuk tanpa proses pencarian dan penilaian. Dahulu mungkin kita membentuk pertemanan dari hal-hal yang sederhana dan menyenangkan. Namum semakin dewasa, hubungan pertemanan yang bertahan adalah mereka yang kita rasa bisa diajak berkompromi bersama.
Sama halnya memilih pasangan hidup, memilih dengan siapa kita berteman juga merupan sebuah manifesting. Karena lingkungan terdekat selain keluarga adalah lingkungan pertemanan. Bagaimana pengaruh dan masukan dari lingkungan pertemanan bisa menjadi salah satu dasar atas keputusan yang akan kita lakukan dalam hidup.
Dan ternyata ketika semakin dewasa, sensitivitas dalam menilai orang menjadi lebih tinggi. Bahkan dari hal-hal kecil yang mungkin dulunya terabaikan, namun jika kita lihat dari pikiran yang lebih dewasa, hal itu cukup menjadi alasan seberapa jauh kita menjalin hubungan dengan orang yang tersebut.
Saya pernah mendapati bahwa bahwa ada sebuah perbedaan dari kualitas  pertemanan yang tercermin dari  fenomena grup obrolan. Mungkin hal ini akan lebih sering dialami oleh para wanita yang notabene lebih aktif biasanya memiliki grup pertemanan dalam media komunikasi online.
Sebuah grup pertemanan sebut saja Grup A beranggotakan 6 orang di dalamnya. Ketika ada sebuah hal yang direncanakan dan satu anggota keberatan atau berhalangan, akan ada grup obrolan lain di luar anggota tersebut. Dan hal ini terjadi sampai terbentuk beberapa grup obrolan dengan kombinasi dri 6 anggota grup A.
Di sisi lain ada grup obrolan pertemanan sebut saja Grup B yang beranggotakan 5 orang. Di situasi yang sama seperti yang terjadi pada Grup A, ada satu orang yang misalnya berhalangan, mereka yang tetap sepakat akan berkomunikasi secara pribadi satu per satu.