Banyak penelitian yang mengatakan teman sebaya itu ialah anak-anak atau remaja dengan usia yang sama. Dan pada hakekatnya manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupannya. Orang-orang dalam sekelompok sebaya merasakan kesamaan dalam bidang-bidang seperti usia dan kebutuhan, dan tujuan yang sama dapat memperkuat kelompok usia sosial atau teman sebaya, Ini termasuk frekuensi hubungan individu dan kelompok di mana keterbukaan, kolaborasi dalam kelompok, dan interaksi dengan teman sebaya dapat mengajarkan anak bagaimana berfungsi dalam lingkungan yang positif. lingkungan keluarga, sekolah dan sosial.
Menurut Ali (200/99), teman sebaya memegang peranan penting dalam kehidupan remaja. Kaum muda mendambakan untuk diakui dan dilihat sebagai bagian dari teman sebayanya, baik di dalam maupun di luar sekolah. Oleh karena itu, mereka cenderung berperilaku seperti sekelompok teman sebaya.
Banyak sekali macam tentang teman sebaya, salah satunya yang berbeda-beda suku maupun daerah yang bisa mengerti satu sama lain dan mau mengenal perbedaan yang tidak mudah untuk di satukan tetapi sangat bangganya mereka ingin lebih mengenal karna itu kita harus lebih tau tentang teman sebaya. Seperti Anak merasa tidak puas ketika mereka sedang bermain sendiri di rumah maupun dengan saudara kandung untuk bermain bersama anggota keluarganya, karena anak lebih ingin selalu bersama dengan teman sebayanya karena bisa sefrekuensi.
Ciri-ciri Teman Sebaya mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan jenis kelompok lain. Slamet Santosa (2009/81).
- Tidak memiliki struktur organisasi yang jelas
- Bersifat hanya sementara
- Teman sebaya mengajar individu tentang budaya yang lebih luas
- Anggotanya orang-orang yang seumuran
Ternyata fungsi teman sebaya itu banyak dan harus kita tau diantaranya memberikan budaya, memberikan mobilitas social, memberikan peran sosial baru, kelompok sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua dan guru bahkan masyarakat, dalam kelompok sebaya orang dapat menjadi tergantung satu sama lain, kelompok sebaya dapat mengajarkan moralitas orang dewasa, dengan teman sebaya individu kelompok dapat mencapai kemandirian kemerdekaan, dalam kelompok sebaya anak-anak memiliki organisasi sosial baru.
Interaksi sosial sangat diperlukan bagi kehidupan bermasyarakat karena interaksi sosial ialah kunci kehidupan sosial itu sendiri, salah satu hal yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya. Salah satunya adalah aspek sosio-emosional atau interaksi sosial. Ketika anak dapat berinteraksi dengan teman dan teman sebayanya, teman sebayanya mengatakan bahwa anak yang sebelumnya takut melakukan aktivitas dapat melakukan aktivitas dengan isyarat seperti dukungan dari orang-orang di sekitarnya, dapat membantu mendapatkan kepercayaan diri dan kekuatan. Interaksi sosial yang baik berpengaruh positif terhadap proses interaksi dengan teman sebaya, sehingga menumbuhkan empati, saling menghargai, Dan menerima kelemahan dan kelebihan masing-masing anak. Dengan cara ini, itu mempromosikan rasa nyaman dan memungkinkan anak-anak untuk berinteraksi dengan baik dengan teman sebayanya.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa interaksi teman sebaya anak usia dini terdiri dari berinteraksi, bertukar dan berbagi pengalaman dengan anggota kelompok yang kurang lebih seumuran. dimana dalam interaksi Bantu teman-teman yang sebelumnya takut menyelesaikan aktivitas untuk membangun rasa percaya diri satu sama lain. Pendamping untuk memotivasi dan memotivasi anak. Jika anak dapat menangani dengan baik dengan memiliki teman sebaya, anak-anak saling menghormati, Menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H