Mohon tunggu...
Riska Wulan ningsih
Riska Wulan ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - riskawulanningsih2007
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bermacam-macam Alat Pemindai Otak yang Belum Kita Ketahui?

27 Maret 2022   10:46 Diperbarui: 27 Maret 2022   10:50 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemindai otak (uab.edu)

Negara-negara di dunia ini tentunya memiliki berbagai alat canggih yang sudah terkenal di seluruh dunia. Alat canggih yang sedang booming saat itu adalah pemindai otak. Banyak negara berlomba-lomba menampilkan ciri khas alat ini dengan harga yang mahal dan tentunya dengan merchandise yang dilebih-lebihkan. Ya, tentu saja negara kita Indonesia tidak begitu kompetitif dengan negara-negara yang bisa memproduksi pemindai otak. negara berkembang, saat ini teknologi  terus berkembang dan semakin canggih.

Ilmuwan Indonesia ini adalah Pak Warsito seorang ilmuwan  Indonesia yang menemukan  pemindai otak.  Warsito adalah presiden Perhimpunan Insinyur Sains dan Teknologi Indonesia. Ia juga seorang peneliti PhD di Universitas Shizuoka di Jepang. Perangkat tersebut kemudian diberi nama "4D BrainActivity Scanner" berdasarkan "Capacitance Volume Tomography" / ECVT atau Capacitive Tomography berdasarkan medan elektrostatik.

para peneliti kini telah mengembangkan generasi baru pemindai otak  yang dapat dipakai seperti helm. Helm pemindai ini memungkinkan pasien untuk bergerak secara alami selama pemindaian. Ini yang memiliki potensi untuk merevolusi dunia pencitraan otak manusia. Para peneliti berharap pemindai baru  akan meningkatkan studi dan pengobatan pasien yang tidak dapat menggunakan pemindai MEG tradisional, seperti bayi dengan epilepsi dan pasien dengan penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Parkinson. 

 Ada beberapa alat untuk pemindaian otak yang digunakan oleh ahli saraf ?

  • Electroencephalography (EEG) adalah Perangkat yang memeriksa gambar  rekaman aktivitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya.  EEG adalah tes yang menggunakan piringan logam kecil (elektroda) yang dipasang di kulit kepala untuk mendeteksi aktivitas listrik di otak. Ingatlah bahwa sel-sel otak berkomunikasi melalui impuls listrik dan selalu aktif, bahkan saat tidur. Aktivitas ini muncul sebagai garis bergelombang dalam rekaman EEG. Tes EEG juga dikenal sebagai tes EEG atau catatan otak. Tes EEG adalah non-invasif. Dalam prosedur EEG, elektroda ditempatkan di sepanjang kulit kepala. EEG dapat mengukur fluktuasi tegangan yang disebabkan oleh arus ionik di  otak. 

Pemindaian EEG dapat mendeteksi perubahan aktivitas otak yang  berguna dalam mendiagnosis gangguan otak, terutama epilepsi dan gangguan kejang lainnya. EEG  juga dapat membantu mendiagnosis atau mengobati kondisi berikut: 

  1. Tumor otak. 
  2. Kerusakan otak akibat cedera kepala.  
  3. Disfungsi otak (ensefalopati) dengan beberapa kemungkinan penyebab. 
  4. Peradangan otak (ensefalitis).
  5. Trauma  kepala.  
  6. Gangguan tidur.

Selain itu, pemindaian EEG  dapat digunakan untuk mengidentifikasi kematian otak pada orang dengan koma yang berkepanjangan. Pemindaian EEG terus menerus digunakan untuk  menemukan tingkat anestesi yang tepat untuk orang yang koma dan diinduksi secara medis. 

  • Computed tomography (CT scan) adalah tes yang menggunakan sistem pencitraan digital dan sinar-X untuk menangkap gambar penampang tubuh. Tes ini sekaligus dapat memberikan gambaran yang jelas dari berbagai struktur tubuh seperti tulang, pembuluh darah, dan jaringan lunak.  CT scan dapat digunakan oleh dokter untuk tujuan berikut:  
  1. Mendiagnosis kelainan pada otot dan tulang
  2. Mendeteksi lokasi tumor,
  3. infeksi dan pembekuan darah  
  4. Deteksi luka dan pendarahan organ dalam  Memandu alur prosedur medis seperti pembedahan, biopsi, dan terapi radiasi  
  5. Memantau perjalanan penyakit  
  6. Penilaian efektivitas pengobatan yang diberikan.
  • PET adalah pemeriksaan penggambaran medis termutakhir yang memberikan informasi rinci mengenai fungsi organ atau sistem dalam tubuh Anda. PET Scan pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi dan mendiagnosis kanker, kelainan neurologis (otak), dan penyakit kardiovaskuler (jantung).  Saat PET scan sedang dilakukan, pelacak radioaktif disuntikkan dan gambar tubuh Anda direkam dengan menggunakan PET scanner (alat pindai). Satu kamera mendeteksi emisi yang dihasilkan dari pelacak radioaktif yang disuntikkan, kemudian komputer membuat gambar multidimensi dari bagian tubuh Anda yang sedang diperiksa. Pelacak radio yang disuntikkan, biasanya terakumulasi lebih banyak dalam jaringan penyakit daripada jaringan yang lebih sehat. Kebanyakan pemindai PET  digabungkan dengan pemindaian computed tomography (CT). Metode ini juga memungkinkan untuk menggabungkan informasi struktural yang diberikan oleh gambar CT  dengan informasi PET fungsional.
  • Resonansi magnetik fungsional (fMRI)Ini mengukur aktivitas otak dengan mendeteksi perubahan yang berkaitan dengan aliran darah. Menggunakan area otak juga meningkatkan aliran darah ke area tersebut. Ini untuk mempelajari anatomi fungsional otak (untuk menentukan bagian mana dari otak yang memproses fungsi-fungsi penting), untuk menilai efek stroke dan penyakit lain, atau untuk memandu perawatan otak. Dapat digunakan untuk. fMRI dapat mendeteksi kelainan pada otak yang tidak dapat dideteksi oleh tes pencitraan lainnya.
  • Magnetoencephalography (MEG) adalah fungsi yang digunakan untuk memetakan aktivitas otak dengan merekam medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik yang terjadi secara alami di otak menggunakan magnetometer yang sangat sensitif. Teknologi neuroimaging. Sementara susunan SQUID (Superconducting Quantum Interferometers) saat ini merupakan magnetometer yang paling umum, magnetometer SERF (Spin Exchange Relaxation Free) sedang diteliti untuk mesin masa depan. Aplikasi MEG mencakup penelitian dasar tentang proses otak persepsi dan kognitif, identifikasi area yang terkena patologis sebelum reseksi bedah, dan penentuan fungsi.
  • TMS atau stimulasi magnetik transkranial adalah alat pemindaian otak yang digunakan dalam kombinasi dengan EEG atau MEG untuk menilai efek perubahan aktivitas listrik otak pada proses kognitif dan berpikir. Cara kerjanya adalah muatan magnet dikirim ke otak melalui  tongkat yang ditempatkan di kepala dan kemudian  ke lokasi tertentu di otak dalam  waktu yang sangat singkat. Teknik pengobatan luar  yang menggunakan tekanan magnet untuk merangsang saraf di otak  melalui kulit kepala. Terapi tambahan dalam pengobatan gangguan neurologis dan bukan pengganti terapi obat. Pasien dengan gangguan sistem saraf dapat terus menerima pengobatan  standar dan kemudian terapi TMS untuk mendukung atau mempercepat proses penyembuhan.  Selain mengobati masalah saraf, TMS juga merupakan terobosan dalam pengobatan non-obat yang aman dan efektif bagi penderita depresi.  
  • Micro CT atau X ray micro tomography ialah Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com Teknik pencitraan baru yang disebut mikrotomografi sinar-X bekerja dengan memindai mikroskop yang dapat menghasilkan gambar 3D dari struktur yang sangat kecil.

Dari beberapa  pemindai otak  yang tercantum di atas, masing-masing memiliki fitur uniknya sendiri yang penting bagi dunia medis dan kedokteran. Untungnya, Indonesia adalah salah satu negara yang mengembangkan pemindai otak ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun