Mohon tunggu...
Riska Widyastuti
Riska Widyastuti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Travelling//Culinary

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Games untuk Tingkatkan Minat Berbicara Berbahasa Inggris Siswa

9 Desember 2022   13:41 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:51 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pesatnya laju perkembangan zaman memaksa manusia meningkatkan sumber daya yang mereka miliki supaya tidak tergerus dan tersingkir. Begitu pula dengan siswa, pendidikan saja tidak cukup bila tidak diimbangi dengan keterampilan yang memadai, salah satunya adalah penguasaan Bahasa asing, dalam hal ini Bahasa Inggris. Yang menjadi permasalahan terutama di sekolah saya yang berada di sebuah kabupaten Banyumas, tepatnya SMA Negeri 5 Purwokerto. Permasalahannya adalah kurangnya ketertarikan anak untuk menggunakan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi.

Kebanyakan dari mereka merasa bahwa belajar Bahasa Inggris itu tegang, tidak menarik dan sulit. Hal inilah yang kemudian membuat tantangan tersendiri untuk mengemas pembelajaran menjadi menyenangkan. Pertama yang harus dilakukan adalah membangkitkan minat belajar anak terhadap Bahasa Inggris. Menurut Kamisa (1997), minat diartikan sebagai kehendak, keinginan, atau kesukaan. Jika anak sudah merasa senang maka mereka tidak akan merasa terbebani ketika mempelajari sesuatu.

Salah satu cara yang penulis gunakan untuk meningkatkan minat siswa adalah melalui permainan atau game yang tentu saja dimodif dan disesuaikan dengan kebutuhan kelas sehingga tidak monoton dan membosankan. Menurut Rumbold yang dikutip Bennet (2005:23) menyatakan bahwa "Permainan adalah motivator yang penuh daya, mendorong anak menjadi kreatif dan mengembangkan gagasan, pemahaman dan bahasa mereka. Melalui permainan, anak-anak melakukan eksplorasi, menerapkan dan menguji hal-hal yang mereka ketahui dan dapat mereka lakukan."

Adapun permainan yang bisa diterapkan dalam rangka meningkatkan minat siswa untuk tertarik belajar hingga pada akhirnya mau "ngomong" (berbicara) menggunakan Bahasa Inggris antara lain :

Pertama, word mapping. Game ini dapat meningkatkan kemampuan menalar dan kosakata siswa. Cara implementasinya : siswa dibagi menjadi kelompok kecil, guru menyebutkan sebuah kata yang bersifat umum kemudian siswa diminta menyebutkan kata -- kata yang berhubungan, tentu saja tanpa kamus. Akan lebih efektif lagi jika kata yang disebutkan berhubungan dengan tema yang sedang dipelajari. Apabila siswa kesulitan, guru dapat memberikan clue untuk membantu. Lebih asyik lagi jika siswa diberitahu tentang tema yang akan dimainkan sehingga mereka dapat mempersiapkan.

Kedua, Proceed your sentence. Game ini mirip bisik berantai, digunakan untuk melatih konsentrasi siswa, kemampuan listening maupun speaking. Caranya: siswa dibagi dalam kelompok kecil, kemudian guru membisikkan phrase atau kalimat pada siswa pertama, siswa tersebut bertugas membisikkan phrase atau kalimat yang tadi didengarnya kepada satu kawannya, begitu seterusnya, siswa yang terakhir mengucapkan kalimat yang dia dengar secara utuh untuk kemudian dievaluasi benar atau salah.

Ketiga, word matching. Dalam permainan ini, guru menyiapkan potongan-potongan kertas yang berisi ungkapan dan responnya. Kemudian siswa dibagi menjadi kelompok kecil, masing masing kelompok akan diminta maju untuk mencari potongan -- potongan kertas yang berisi ungkapan termasuk juga mencari potongan-potongan kertas yang menjadi respon yang tepat dari ungkapan yang mereka pilih. Setelah itu minta mereka untuk mempraktekkan ungkapan dan responnya tersebut secara bergantian.

Apresiasi atas pencapaian siswa dengan memberikan pujian ataupun reward terhadap siswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris secara mendalam dan menyeluruh. Sehingga terwujud motivasi anak untuk tertarik dalam belajar berbahasa Inggris. Dalam memilih metode untuk menumbuhkan minat speaking siswa, sebaiknya guru sebisa mungkin bisa menyesuaikan dengan karakteristik dan background kemampuan yang dimiliki oleh siswa. .Sehingga siswa merasa nyaman, tertarik untuk berbahasa Inggris dan target pembelajran yang diinginkan dapat tercapai.

Guru SMA N 5 Purwokerto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun