Semakin hari semakin banyak orang yang mengenal istilah ecobrick dan berusaha membuatnya. Sebagian orang ada yang belajar membuat ecobrick dengan cara mengikuti training dari para trainer GEA (Global Ecobrick Alliance) dan sebagian lagi ada yang belajar secara mandiri, entah dengan cara melihat video di youtube atau yang lainnya. Bagi teman-teman yang belajar secara mandiri, terkadang ada beberapa hal yang kurang tepat dalam membuat atau memanfaatkan ecobrick. Nah untuk lebih jelasnya, yuk kita bahas aja bagaimana cara membuat ecobrick yang benar dan kesalahan apa saja yang umumnya dilakukan oleh teman-teman yang belajar secara mandiri.
Langkah pertama dalam membuat ecobrick adalah menyiapkan alat dan bahan. Berikut ini adalah alat dan bahan yang perlu disiapkan:
- Gunting : untuk menggunting plastic yang berukuran besar
- Stik kayu : untuk menyodok dan memampatkan plastic dalam botol
- Plastik yang bersih dan kering (misal kantong kresek, gelas plastik, kemasan plastik, stereoform). Plastik-plastik ini yang nantinya kan dimasukkan ke dalam botol untuk diamankan. Mengapa harus bersih dan kering? Agar tidak menimbulkan bau akibat tumbuhnya bakteri atau jamur. Ingat, mikroba sangat suka dan mudah tumbuh di tempat yang lembab dan tidak bersih. Â Â
- Botol plastik : untuk tempat menyimpan plastik-plastik no.3.
- Timbangan : untuk menimbang berat ecobrick.
- Lem xilen / kaca : untuk menggabungkan antara ecobrick yang 1 dengan yang lain sehingga dapat dibentuk module (meja, kursi, lego).
- Tembakan lem : untuk mengeluarkan lem.
Setelah menyiapkan alat dan bahan, saatnya kita buat ecobrick. Masukkan kantong kresek terlebih dahulu ke dalam botol hingga ketebalan 2-3 cm. Sebaiknya gunakan kantong kresek yang warnanya seragam agar saat membuat module dapat menyusunnya berdasarkan warna sehingga terdapat nilai estetika di dalamnya (sedap dipandang). Mengapa harus kantong kresek? Karena kantong kresek memiliki stuktur yang lembut sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi dasar botol yang digunakan yang umumnya memiliki banyak lekukan.
Selanjutnya masukkan plastik-plastik yang lain (no.3) ke dalam sambil memampatkannya menggunakan stik kayu. Kenapa harus stick kayu? Karena penggunaan stick kayu lebih meminimalisir rusaknya botol plastik (botol plastik tidak mudah rusak/berlubang).
Selain itu, kayu merupakan bahan yang biodegradable sehingga tidak akan merusak lingkungan. Â Saat memampatkan, botol tidak boleh diletakkan di lantai, akan tetapi dipegang dengan sebelah tangan dan tangan sebelahnya lagi memegang stik kayu. Hal ini bertujuan agar botol tidak rusak, karena jika diletakkan di lantai lalu botol dilakukan proses pemampatan plastik menggunakan stik, maka permukaan dasar botol akan rusak dan botol tidak dapat berdiri tegak.
Proses pengisian dan pemampatan plastik dilakukan terus menerus hingga mencapai berat 1/3 kali dari volume botol yang digunakan. Misal anda menggunakan botol dengan volume 600 ml, maka berat ecobrick minimal yang anda hasilkan adalah 200 gram. Agar memudahkan mencapai kondisi ini, maka anda harus mengusahakan bahwa berat plastik saat mencapai setengah botol adalah 100 gram (jika yang anda gunakan adalah botol bervolume 600 ml). Berat ecobrick harus ditentukan dengan cara ditimbang, bukan dikira-kira. Kenapa? Karena setiap botol memiliki tekstur kekerasan yang berbeda-beda sehingga untuk mengetahuinya dengan akurat, maka kita memerlukan alat timbang yaitu timbangan.
Membuat ecobrick dengan berat yang telah ditentukan itu sangat penting, agar ecobrick tersebut memiliki kekerasan yang baik sehingga ecobrick-ecobrick yang nantinya akan kita susun menjadi sebuah kursi, meja, ataupun lego, juga memiliki kekuatan yang baik dan tidak mudah rusak.
Setelah selesai membuat ecobrick dan menimbangnya, tuliskan nama anda dan berat ecobrick yang anda hasilkan ke sisi botol menggunakan spidol marker agar tulisannya tidak mudah pudar. Jangan menuliskannya di kertas yang anda beri isolasi karena isolasi juga merupakan bahan yang non-biodegradable. Selanjutnya anda dapat mendaftarkan ecobrick anda ke gobrik.com (caranya lihat di artikel "cara mengakses gobrik).
Langkah selanjutnya adalah menggabungkan ecobrick-ecobrick yang telah anda buat menjadi sebuah module (kursi, meja, atau lego). Cara menggabungkannya ada 2 cara, yaitu menggunakan lem sealant (lem kaca/silikon) dan karet dari ban bekas. Kenapa harus lem sealant, bukan lem tembak, lem kertas, atau lem-lem lainnya? Karena lem sealant memiliki daya perekat yang kuat, melebihi lem-lem yang lain, tetapi tidak merusak lapisan plastik yang direkatkan. Sehingga saat ecobrick tersebut lepas, dapat di lem ulang. Lalu kenapa harus menggunakan karet dari ban bekas? Karena ban bekas merupakan limbah yang sulit terdegradasi sehingga harus dimanfaatkan agar tidak mencemari lingkungan.
Gambar module ecobrick, dari kiri ke kanan: ecobrick yang direkatkan menggunakan lem sealant, ecobrick yang digabungkan menggunakan karet ban bekas (sumber: dokumen pribadi), pemanfaatan module ecobrick (sumber: IG ecobrick.org)