childfree"Â atau keputusan untuk tidak memiliki anak, semakin menjadi perbincangan publik.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena "Istilah "childfree" mengacu pada individu atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak, meskipun mereka tidak memiliki masalah medis atau biologis yang menghalangi mereka untuk memiliki anak.Â
Fenomena ini tidak hanya berkembang di negara-negara Barat, tetapi juga mulai diperbincangkan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Publikasi Badan Pusat Statistik Nasional (2023) melaporkan bahwa prevalensi perempuan childfree yang hidup di Indonesia saat ini sebesar 8,2% dan cenderung meningkat dalam empat tahun terakhir.Â
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2022 mengestimasi angka tersebut terhadap "perempuan berusia 15-49 tahun yang pernah kawin namun belum pernah melahirkan anak dalam keadaan hidup serta tidak menggunakan alat KB" dengan perolehan angka 71 ribu.
Di Indonesia sendiri salah satu influencer, Gita Savitri, menjadi sorotan karena memilih untuk childfree. Menurut Gita, Childfree merupakan rahasia awet muda bagi dirinya dan Wanita lain yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak.
"Aku yang umur 24 kalah sama Ka Git padahal udah 30. Awet muda banget sih," tulis pengguna akun @itsmeiliyaml18 dalam kolom komentar akun Instagram milik Gita.
"Not having kids is indeed natural anti aging. You can sleep for 8 hours every day, no stress hearing kids screaming. And when you finally got wrinkles, you have the money to pay for botox,"Â tulisnya membalas komentar tersebut.
Pilihan untuk tidak memiliki anak sering kali menimbulkan berbagai reaksi, baik positif maupun negatif, dari masyarakat.Â
Sedangkan di satu sisi, ada yang mendukungnya sebagai bentuk kebebasan pribadi, sementara di sisi lain, masih banyak yang memandangnya dengan skeptis atau bahkan menganggapnya sebagai pilihan yang tidak alami.
Alasan dibalik Keputusan Childfree
Ada berbagai alasan yang mendorong seseorang atau pasangan untuk memilih untuk tidak memiliki anak.Â