PENDAHULUAN
Teori konsep diri menurut Elizabeth Hurlock mengacu pada pemahaman tentang bagaimana individu memandang dirinya sendiri dan bagaimana pandangan tersebut terbentuk sepanjang proses perkembangan manusia. Hurlock membagi konsep diri menjadi dua aspek utama yaitu konsep diri positif dimana individu merasa yakin dan memiliki pandangan positif tentang kemampuan serta nilai dalam dirinya sendiri, dan konsep diri negatif yang dimana individu merasa rendah diri, kurang percaya diri, atau memiliki pandangan negatif tentang diri mereka sendiri.
Konsep diri pada remaja merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perkembangan psikologis mereka karena pada masa remaja, individu sedang berada dalam fase pencarian identitas dan penemuan diri, sehingga konsep diri mereka seringkali mengalami perubahan yang signifikan. Hurlock juga menekankan bahwa konsep diri merupakan bagian penting dalam perkembangan psikologis seseorang, karena ia mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain.
METODE PENELITIAN
Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Untuk subjek penelitiannya seorang siswi dari MA Daarul Mughni Al-Maaliki yang duduk di bangku kelas XII, Sandy Kaila Isnaini Putri. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan siswi terkait untuk mengetahui konsep diri apa yang ia miliki.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian di temukan bahwa Kaila sedikit memahami apa itu konsep diri dan untuk Kaila sendiri penulis menemukan bahwa Kaila cenderung memiliki konsep diri yang positif. Berikut adalah jawaban yang di dapat dari wawancara yang di lakukan berdasarkan pedoman wawancara; pertama Kaila selalu bersyukur dengan apa pun yang sudah ia lalukan walaupun hasilnya belum sempurna, Kaila juga merasa yakin untuk bisa menyelesaikan masalah yang di hadapinya dengan mencari solusi terbaik agar permasalahan tersebut cepat selesai. Dalam lingkup pertemanan Kaila selalu merasa nyaman dan diterima oleh circle pertemanannya, Kaila memiliki sifat yang mudah berbaur baik dengan teman baru ataupun lingkungan baru, jadi ia bersyukur dengan sifat mudah berbaur tersebut dan merasa bahwa sifat tersebut adalah kelebihan yang ia miliki. Dalam mencoba hal-hal baru Kaila merasa semangat dan yakin ia berkata "ya gapapa di coba dulu kak, nanti kalau gagal ya harus bangkit dan mencoba lagi"
Selanjutnya, ketika ia sedang merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak berhasil melakukan sesuatu ia akan menerima kekecewaan tersebut dengan ikhlas, mencoba memperbaiki dan berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Kaila juga cenderung menerima kesalahan dan mencoba belajar dari kesalahan tersebut, ketika di kritik ia akan merasa sedih dan akan menerima kritikan tersebut karena menurutnya kritik dari teman temannya akan membantu untuk jadi yang lebih baik. Ketika di banding-bandingkan ia akan cuek saja, ia berkata "Aku sih orangnya yaudah gitu aja sih kak, aku sama dia kan juga berbeda, dia ya dia aku ya aku kan potensi setiap orang beda beda juga ya kak"
KESIMPULAN
Jadi bisa disimpulkan bahwa Kaila memahami konsep diri dan memiliki konsep diri yang positif. Ia menunjukkan sikap bersyukur atas apa yang telah dicapainya, merasa yakin dapat menyelesaikan masalah serta memiliki sifat mudah berbaur yang dianggap sebagai kelebihan dirinya. Kaila juga cenderung menerima kritik dengan sikap terbuka, menganggapnya sebagai kesempatan untuk berkembang. Selain itu, ia menunjukkan sikap tidak terlalu terpengaruh ketika dibanding-bandingkan dengan orang lain, dengan fokus pada keunikan dan potensi setiap individu. Secara keseluruhan, Kaila memiliki konsep diri yang sehat dan positif, serta mampu beradaptasi dan belajar dari pengalaman untuk terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H