Mohon tunggu...
Riska Rustiana
Riska Rustiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, UIN Jakarta

My mom told me to follow my dream,so I follow Nct dream.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Belajar Kognitif, Metakognitif, dan Konstruktivisme

7 November 2024   03:33 Diperbarui: 7 November 2024   07:09 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Belajar Kognitif, adalah teori yang berfokus pada proses berpikir, pemahaman, dan memproses informasi dalam pembelajaran. Teori ini menekankan pada proses belajar, bukan pada hasil belajar. Prinsip dasar psikologi kognitif adalah belajar aktif, belajar melalui interaksi, dan belajar melalui pengalaman sendiri. Secara keseluruhan, psikologi kognitif berfokus pada bagaimana proses mental mempengaruhi cara individu belajar, berpikir, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.

Metakognitif, Istilah metakognitif pertama kali diperkenalkan oleh Flavell, beliau menyebutkan bahwa metakognitif adalah think about thinking atau memikirkan tentang berpikir. Metakognitif adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol ranah kognitif dalam proses pembelajaran, baik itu dalam proses persiapan pembelajaran yang matang, pengontrolan proses pembelajaran dan evaluasi proses pembelajaran agar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya dapat lebih baik. Strategi metakognitif mempunyai tujuan untuk mengembangkan kebiasaan mengelola diri dalam memonitori, mengembangkan kebiasaan untuk berfikir secara konstruktif dan mengembangkan kebiasaan untuk bertanya sehingga pada dasarnya tujuan strategi metakognitif dapat meningkatkan potensi dalam diri peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Teori konstruktivisme memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh pembelajar itu sendiri. Menurut pandangan konstruktivisme, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Belajar dalam teori konstruktivistik lebih diarahkan pada experimental learning yaitu adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkret seperti diskusi dengan teman sekelas, yang kemudian dirumuskan dan dijadikan ide dan pengembangan konsep baru. 

Perbedaan utama antara kognitif dan metakognitif adalah bahwa kognitif berfokus pada pemrosesan informasi, sedangkan metakognitif melibatkan refleksi dan pengaturan proses kognitif.

  • Kognitif: Proses mental yang terlibat dalam memperoleh pengetahuan dan pemahaman, seperti belajar, berpikir, mengingat, bekerja, dan berkomunikasi.
  • Metakognitif: Kesadaran berpikir tentang proses kognitif sendiri, termasuk memantau dan mengendalikan aktivitas kognitif. Metakognitif juga melibatkan pengetahuan tentang bagaimana belajar, seperti mengetahui modalitas belajar yang dimiliki dan strategi belajar terbaik. Metakognitif sering didefinisikan sebagai "belajar untuk belajar". Kemampuan metakognitif dapat diterapkan untuk meningkatkan pembelajaran dan mengasah daya ingat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun