Mohon tunggu...
Riska Rustiana
Riska Rustiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, UIN Jakarta

My mom told me to follow my dream,so I follow Nct dream.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan

6 November 2024   23:33 Diperbarui: 6 November 2024   23:38 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hereditas adalah proses penurunan sifat-sifat dari induk kepada keturunannya melalui genetika. Sifat-sifat ini dikendalikan oleh substansi genetika yang disebut DNA (deoxyribonucleic acid) yang terkandung dalam gen-gen. Gen-gen ini berada di dalam kromosom, yang terletak di dalam inti sel. Hereditas berperan dan berpengaruh lebih besar pada proses perkembangan seorang anak. Ada beberapa warisan hereditas yang dibawa oleh anak, di antaranya seperti bentuk tubuh, warna kulit, sifat, kecerdasan, bakat, dan penyakit. Menurut Arthur Schopenhauer dalam teori nativisme, perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (faktor pembawaan) baik karena berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moyangnya maupun karena memang ditakdirkan demikian. 

Sedangkan menurut John Locke dalam teori empirismenya, manusia ketika lahir ibarat kertas yang masih putih bersih, dan akan tumbuh dan berkembang, seorang anak sangat tergantung pengaruh dari luar yang datang. Jadi perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada faktor lingkungan, sedangkan pembawaan tidak ada pengaruhnya. Lingkungan adalah sebuah sistem yang kompleks dan saling mempengaruhi, mencakup semua aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Perbedaan proses perkembangan secara hereditas dan lingkungan adalah hereditas berasal dari bawaan genetik lahiriah dari orang tua sedangkan lingkungan berasal dari tempat dimana anak tersebut bertumbuh kembang dari kecil higga dewasa. Jadi menurut William Louis Stern dalam teori konvergensi, berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembanga anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting.

Hubungan hereditas dan lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan individu. Bahkan sifat-sifat setiap individu merupakan hasil interaksi antara hereditas dan lingkungan. Dapat diartikan bahwa interaksi antara hereditas dengan lingkungan itulah yang menentukan keadaan perkembangan unsur-unsur tertentu pada setiap individu. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap individu adalah hasil dari hereditas dan lingkungan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun