Mohon tunggu...
Brigitta Riska Ratnasari
Brigitta Riska Ratnasari Mohon Tunggu... pustakawan -

mencintai apa yang akan menjadi profesi saya : pekerja informasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adakah yang salah dengan Ilmu Perpustakaan?

2 Maret 2014   01:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa Ilmu Perpustakaan memasuki kancah ilmu pengetahuan di dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Banyak dialog antara mahasiswa ilmu perpustakaan, bahkan dosen, dengan masyarakat yang sama sekali tidak menyiratkan bahwa ilmu perpustakaan telah dikenal oleh masyarakat Indonesia.

A : Wah udah kuliah ya, kuliah di mana?

B : UN**P

A : Wah pinternyaa, ambil jurusan apa?

B : Perpustakaan..

A : Loh, ada ya jurusan perpustakaan

Ya, hampir semua orang memberikan tanggapan yang sama : “ada ya jurusan perpustakaan?”, “jurusan perpustakaan itu belajar apa?”, dan tanggapan yang paling memilukan adalah “jurusan perpustakaan tu maksudnya kerja di perpustakaan? Perpustakaan kok kuliah?!”

Bagi mahasiswa Ilmu Perpustakaan, tanggapan negatif dari masyarakat sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Hampir semua mahasiswa perpustakaan pernah berada di posisi tersebut Saya sebagai mahasiswa ilmu perpustakaan pun pernah mengalami hal serupa.

Lalu, sebenarnya apa yang salah dengan ilmu perpustakaan?

Ilmu Perpustakaan merupakan cabang ilmu yang dapat dikatakan masih baru. Di tempat saya menimba ilmu pun, jurusan ini muncul pertama kali tahun 2006 dengan jumlah murid tidak lebih dari 60. Barulah tahun 2011, jurusan ilmu perpustakaan sudah menampung sekitar 180-an mahasiswa dan terus meningkat setiap tahunnya. Tentu saja, jurusan ini boleh dikatakan kalah pengalaman dengan jurusan lain yang sudah ada sebelumnya, seperti hukum, manajemen, ekonomi, mipa, dsb.

Bahasan mengenai ilmu perpustakaan, tentu tidak lepas dari apa yang dipelajari pada ilmu tersebut, yaitu seluk beluk perpustakaan. Dan apa yang ada di pikiran kita tentang perpustakaan? Buku? Ya! Rak buku? Ya! Ruangan kuno dan gelap? Hmm tidak sepenuhnya! Di sinilah mengapa pemahaman mengenai perpustakaan terkesan membosankan. Hampir semua orang berpendapat bahwa perpustakaan itu tempat kuno, nggak gaul, cupu, dan penuh buku!

Padahal seharusnya, perpustakaan dilengkapi dengan teknologi modern, canggih, fasilitas mewah, dan benar-benar bisa memenuhi kebutuhan Anda yang sedang membutuhkan informasi. Jangan sangka perpustakaan itu hanya berisi buku saja.

Perpustakaan adalah pusat penyedia informasi.

Itulah visi yang harus diemban oleh mahasiswa Ilmu Perpustakaan. Tugas kami sebagai mahasiswa Ilmu Perpustakaan adalah mengembangkan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tugas kami adalah menyediakan informasi yang masyarakat butuhkan melalui perpustakaan dengan berbagai konsep modern dan jauh dari kata ‘kuno’ atau ‘cupu’. Tugas kami adalah menjadikan perpustakaan sebagai pusat penyedia informasi, sebagai tempat pertama yang Anda cari ketika membutuhkan informasi.

Itulah mengapa kami perlu belajar mengenai perpustakaan. Kami tidak hanya mempelajari buku, proses pembuatan buku, penataan buku, kami mempelajari hal yang lebih dari sekadar buku. Kami belajar bagaimana mendesain sebuah bangunan perpustakaan sesuai aspek perencanaan bangunan, kami belajar bagaimana menata ruang perpustakaan, kami belajar mengenai community analys untuk mengetahui selera pembaca, belajar mengenai psikologi agar minat baca dan minat kunjung meningkat. Kami belajar mengenai berbagai jenis perpustakaan yang masing-masing memiliki kriteria dan butuh penanganan berbeda.

Lebih dari itu, kami juga belajar seluk beluk informasi, bagaimana menemukan informasi secara tepat dan akurat menggunakan rumus tertentu. Ketika banyak orang hanya menulis kata kunci sederhana di google yang pada akhirnya membuat orang bingung karena banyaknya hasil yang tersedia, kami sudah mampu menulis kata kunci secara tepat sehingga mampu menyaring informasi yang benar-benar relevan.

Bagi para peminat program, ilmu perpustakaan pun menyediakan dasar pembelajaran mengenai pembuatan software dan bagaimana cara mendesain sebuah program sesuai keinginan kita. Bagi orang yang suka berbicara di depan umum, ilmu perpustakaan juga mempelajari hubungan masyarakat dan kerjasama jaringan.

Jadi, apa sih yang sebenarnya salah dengan ilmu perpustakaan? Kami belajar banyak hal di sini, dan semua ini ditujukan untuk membentuk masyarakat yang kaya informasi melalui perpustakaan. Tak hanya melalui buku di perpustakaan, tetapi melalui informasi yang tersedia di perpustakaan.

Pada era kami, perpustakaan tidak akan dipenuhi dengan atmosfer membosankan karena buku yang penuh debu, ruangan gelap dan pengap,maupun pustakawan galak berkacamata, melainkan perpustakaan dengan buku, komputer, dan teknologi canggih; ruangan sejuk, nyaman dengan fasilitas yang siap memanjakan Anda, dan pustakawan fashionable yang siap melayani Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun