Pendahuluan                                                           Ada beberapa aspek perkembangan anak usia dini yang harus dikembangkan antara lain aspek perkembangan Nilai Agama dan Moral (NAM), bahasa, kognitif, sosial dan emosional, fisik motorik, dan seni. Keenam aspek perkembangam ini berhubungan satu sama lain jadi jika ada hambatan dari salah satu aspek perkembangan maka akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Keberhasilan membina anak sejak dini merupakan kesuksesan anak dimasa depannya sebaliknya jika kegagalan dalam membina, mendidik, menstimulus anak akan menjadi bencana dalam kehidupan anak yang akan dating jadi perkembangan anak pada tahun- tahun ini sangatlah penting dan menentukan kualitasnya di masa depan. Keenam aspek perkembangan tersebut merupakan aspek-aspek penting yang harus diperhatikan agar dapat berkembang secara maksimal, dari beberapa aspek perkembangan tadi salah satunya yaitu aspek perkembangan bahasa. Dokter spesialis anak Dian Pratamastuti mengakui kasus speech delay meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan puncaknya ada pada masa pandemi belakangan ini. "Memang dari tahun-tahun sebelumnya selalu meningkat. Namun saat pandemi peningkatannya semakin signifikan,"penjelasannya.
Menurut spesialis yang memegang tiga sub spesialisasi yaitu tumbuh kembang, MPASI, dan laktasi, bahwa kasus speech delay adalah yang paling banyak dikonsultasikan oleh orang tua. Dengan peningkatan jumlah kasus itu, ia ingin semua pihak concern terkait masalah ini.  Bahasa sangat penting dalam kehidupan karena bahasa merupakan sarana anak  dalam melakukan komunikasi dan mengapresikan pendapat dan keinginannya, selain itu sebagai makhluk sosial anak akan bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Ada empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan berbicara (Fadhlurrahma, 2019). Berdasarkan beberapa keterampilan bahasa tadi keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang sangat penting dan juga kemampuan yang wajib dan harus dimiliki anak karena kemampuan berbicara merupakan kemampuan dasar, dengan keterampilan bicara anak dapat memenuhi kebutuhan berkomunikasinya. Keterlambatan bicara (speech delay) adalah satu diantara penyebab lainnya pada gangguan perkembangan anak yang paling sering terjadi. Gangguan perkembangan ini setiap tahun tampaknya semakin meningkat. Komunikasi akan berjalan efektif jika menggunakan bahasa pada hakikatnya bahasa adalah lambang bunyi yang diucapkan, dan proses pengucapan bunyi-bahasa tidak lain adalah berbicara (Harianto, 2020). Oleh karena itu sangatlah penting untuk memerhatikan kemampuan berbicara anak agar berjalan sesuai dengan tahap perkembanganya kemampuan berbicaranya     Â
Metode                                                          Dalam penulisan artikel ini, data yang diperoleh didapat melalui studi literatur. Studi literature merupakan suatu pengumpulan data dalam penelitian dengan membaca berbagai sumber seperti buku, jurnal, artikel, dan bahkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang sesuai dan terkait dengan materi dalam pembahasan yang dibuat.                                                   Menurut Sugiyono, studi literatur atau studi pustaka adalah yang berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.                     Penulis membaca berbagai buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan gagal ginjal kronik pada anak usia dini lalu menelaah setiap tulisan yang ada sehingga tersusunlah artikel ini.                                    Â
Pembahasan                                                      Speech delay adalah keterlambatan kemampuan bicara dan bahasa yang tidak sesuai dengan usia anak. Kondisi ini membuat anak tidak mampu menyampaikan pikirannya akibat keterbatasan bahasa dan pemahaman yang dimilikinya. Apabila tidak ditangani, speech delay bisa menghambat perkembangan anak. Anak pengidap
speech delay mampu mengucapkan kata-kata, hanya saja mengalami kesulitan dalam menghubungkannya. Kondisi ini sering kali diabaikan oleh orang tua karena dianggap sebagai hal biasa dan bisa hilang dengan sendirinya. Speech delay terjadi ketika anak belum juga mencapai kemampuan berbahasa, walaupun dari segi usia seharusnya mereka sudah bisa berbicara. Pada kondisi ini, anak mungkin mengalami kesulitan memahami orang lain maupun mengekspresikan diri. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati apakah anak mengalami speech delay adalah sebagai berikut:
Usia 2 tahun: Ketidakmampuan mengucapkan setidaknya 25 kata atau tidak mampu menyebutkan nama-nama benda dengan benar.
Usia 2,5 tahun: Ketidakmampuan menggunakan frasa dua kata atau kombinasi kata benda atau tidak mampu menyebutkan nama anggota badan dengan benar.
Usia 3 tahun: Tidak mampu menggunakan 200 kata, sulit memahami ucapannya, tidak mampu meminta sesuatu dengan nama, atau tidak mampu menyusun sebuah kalimat.
Usia di atas 3 tahun: Tidak dapat menirukan atau mengucapkan kata-kata yang sebelumnya sudah dipelajari atau tidak mampu menyebutkan nama lengkapnya dengan benar.
Faktor penyebab speech delay belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang diduga dapat memengaruhi terjadinya speech delay pada anak usia dini. Berikut ini masing-masing penjelasannya :
Kondisi Medis di Kandungan atau Baru Lahir              Â