Mohon tunggu...
Riska Putriadi
Riska Putriadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

hobi traveling dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Z Cenderung Melakukan Partisipasi Politik Secara Instrumental dan Informatif

29 Juni 2023   10:37 Diperbarui: 29 Juni 2023   10:44 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z merujuk kepada mereka yang lahir antara tahun 1997 2012, yang saat ini berada pada usia remaja hingga awal dewasa. Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial, generasi ini terlihat cenderung melakukan partisipasi politik secara instrumental dan informatif. Partisipasi politik dapat didefinisikan sebagai keterlibatan individu dalam kegiatan politik dan proses pengambilan keputusan.  Generasi Z, yang tumbuh di era digital dan terkoneksi dengan teknologi secara konstan, memiliki akses yang luas terhadap informasi dan media sosial. 

Generasi Z di Indonesia menunjukkan kecenderungan untuk terlibat dalam politik melalui cara-cara yang lebih praktis dan berbasis informasi. Hal ini tercermin dalam dua aspek penting: partisipasi politik secara instrumental dan partisipasi politik secara informatif. Partisipasi politik secara instrumental mengacu pada upaya individu untuk memanfaatkan politik sebagai sarana untuk mencapai tujuan pribadi atau kelompok mereka. Generasi Z cenderung memanfaatkan platform media sosial dan teknologi komunikasi untuk menyuarakan pendapat mereka tentang isu-isu politik. Mereka menggunakan media sosial sebagai alat untuk mempengaruhi pendapat publik dan memperjuangkan tujuan-tujuan mereka. Dalam beberapa kasus, tujuan ini mungkin lebih berorientasi pada kepentingan pribadi atau kelompok mereka daripada pada perubahan sosial secara keseluruhan.

Di sisi lain, partisipasi politik secara informatif menekankan pada keterlibatan individu dalam mendapatkan dan menyebarkan informasi politik. Generasi Z cenderung lebih aktif dalam mencari informasi politik melalui internet dan sumber-sumber digital lainnya. Mereka lebih akrab dengan berita online, podcast politik, dan sumber informasi alternatif. Dalam era informasi ini, mereka dapat dengan mudah mengakses beragam sudut pandang politik dan menggali lebih dalam isu-isu yang relevan.

Mengapa generasi Z cenderung melakukan partisipasi politik secara instrumental dan informatif?

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena ini. Pertama, generasi ini tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang pesat, di mana akses ke informasi dan platform media sosial sangat mudah. Mereka memiliki kemampuan untuk secara aktif terlibat dalam politik dengan cepat dan tanpa batasan geografis. Dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi, mereka dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan memperoleh dukungan yang lebih besar untuk isu-isu yang mereka perjuangkan.

Melihat berita di masa sekarang, kita dapat melihat dampak-dampak dari partisipasi politik generasi Z yang instrumental dan informatif. Mereka terlibat dalam kampanye online, petisi daring, dan aksi sosial yang menggugah kesadaran publik tentang berbagai isu penting. Media sosial dan teknologi menjadi sarana yang mempercepat penyebaran pesan mereka, menggalang dukungan, dan menggerakkan perubahan. Dampaknya dapat terlihat dalam berita-berita tentang perubahan kebijakan, gerakan sosial, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang isu-isu yang dianggap penting oleh generasi Z. Namun, ada pula dampak negatif yang muncul dari partisipasi politik generasi Z yang instrumental dan informatif. Salah satu tantangan yang dihadapi generasi ini adalah membedakan antara informasi yang akurat dan hoaks, serta mengembangkan keterampilan kritis untuk menganalisis dan memahami isu-isu politik dengan tepat. 

Selain itu, generasi Z juga muncul di tengah periode sosial dan politik yang kompleks. Mereka disaksikan pemberitaan tentang isu-isu global, perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan ketidakadilan. Ketidakpuasan dengan status quo mendorong mereka untuk berpartisipasi dan menyuarakan pendapat mereka. Dalam situasi seperti ini, partisipasi politik yang lebih instrumental dan informatif dianggap sebagai cara yang lebih efektif untuk mempengaruhi perubahan dibandingkan dengan metode konvensional seperti pemilihan umum. Dalam upaya mereka untuk menyuarakan pendapat, generasi Z perlu menjadi lebih kritis dalam memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikannya kepada publik. Selain itu, adanya perpecahan dan polarisasi di dalam masyarakat juga dapat menjadi dampak dari partisipasi politik yang intensif di media sosial.

Menurut saya mengenai partisipasi politik generasi Z secara instrumental dan informatif mencerminkan dinamika perubahan dalam tatanan politik saat ini . Dengan keterampilan teknologi dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang mereka perjuangkan, generasi Z memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Namun, perlu diingat bahwa dalam memanfaatkan media sosial dan teknologi, mereka juga harus berhati-hati dalam memilah informasi yang benar dan dapat dipercaya, serta menjaga etika komunikasi yang sehat.  Mereka memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat dan memajukan isu-isu yang penting. Namun, penting bagi mereka untuk mempertahankan kecerdasan dalam memahami informasi yang mereka terima, serta membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang proses politik yang melibatkan kolaborasi dan kompromi. 

Generasi ini cenderung menggunakan pendekatan instrumental dan informatif dalam berpartisipasi dalam politik. Dalam era digital yang terhubung secara terus-menerus, dampak dari partisipasi politik generasi Z terlihat melalui perubahan kebijakan, gerakan sosial, dan peningkatan kesadaran publik. Namun, penting bagi mereka untuk tetap kritis, bertanggung jawab, dan memperhatikan dampak positif serta negatif dari partisipasi politik mereka.

Oleh karena itu terlepas dari generasi apa yang kita miliki, untuk mendukung partisipasi politik yang konstruktif dan informasi yang akurat. Partisipasi politik yang berkelanjutan dan informasi yang benar-benar dapat diandalkan adalah kunci untuk mencapai perubahan yang positif dan inklusif di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun