KBMN gelombang 30 telah memasuki pertemuan keempat dengan menghadirkan seorang narasumber hebat Ibu Aam Nurhasanah S.Pd dengan tema "Gali Potensi Ukir Prestasi"
Pada kesempatan itu beliau membagikan pengalamannya pertama kali memulai karir sebagai seorang penulis blog, kemudian menjadi moderator, narasumber, kurator hingga menjadi seorang editor. Sebagai seorang penulis Ibu Aam telah berhasil melahirkan 4 buku Solo dan lebih dari 50 buku antologi. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi beliau ketika salah satu bukunya bisa terpajang di rak toko buku besar seperti Gramedia. Keuletan dan komitmennya dalam menulis setiap hari juga mengantarkan beliau meraih prestasi juara 1 lomba blog PGRI dan juara 10 besar HUT AISEI kategori artikel favorit. Berkat prestasinya tersebut Ibu Aam sering diundang sebagai narasumber maupun sebagai juri untuk setiap perlombaan.
Beliau menyampaikan bahwa setiap manusia pasti memiliki potensi baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Adapun salah satu caranya yang bisa dilakukan untuk menggali potensi kita adalah dengan memulainya dari apa yang kita sukai atau yang kita kuasai. Agar potensi kita bisa keluar secara maksimal, kita juga bisa mencari seorang mentor, motivator atau inspirator yang bisa selalu memantik kita untuk terus berkarya.
Banyak ide-ide yang bisa menghasilkan sebuah tulisan. Adapun cara menggali ide tersebut adalah bisa berdasarkan pengalaman berharga yang pernah dialami atau pengalaman yang tidak terlupakan. "Pengalaman akan hilang jika tidak dituliskan maka segera bungkus pengalaman kita menjadi sebuah buku, yang kelak bisa dibaca oleh anak cucu kita. Nanti kelak kita tiada maka karya kita akan tetap abadi." Tegasnya ketika menjawab salah penanya dari peserta.
Jangan sampai pengalaman berharga hilang begitu saja karena tidak dituliskan. Tetap semangat dalam mengumpulkan ide dengan menulis di blog. Jangan hanya menunggu waktu luang baru mau menulis, tetapi luangkanlah waktu untuk menulis. Buatlah skala prioritas dan kerjakan tugas yang paling urgent terlebih dahulu. Jangan jadikan kesibukan sebagai alasan atau beban untuk tidak menulis, namun justru kita harus menjadikan hal tersebut sebagai sebuah tantangan bagaimana kita melewati sebuah masalah.
Diakhir sesi Ibu Aam memberikan statement pamungkasnya "Sejatinya setiap potensi itu perlu dilatih dan dikembangkan seperti pisau semakin diasah maka semakin tajam begitupun tulisan kita. Jangan jadikan kegagalan sebuah kehancuran tapi jadikanlah pijakan sebuah kesuksesan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H