Pengendalian merupakan metode pendukung manajemen, yang di satu sisi merupakan salah satu metode yang paling sering diterapkan dalam organisasi modern. Sistem pengendalian manajemen berguna bagi manajer dalam melaksanakan pekerjaan mereka dan membantu organisasi dalam mengembangkan pola perilaku yang layak. Akan tetapi, tidak cukup bagi sebuah organisasi untuk sekadar menerapkan pengendalian untuk memastikan efektivitasnya. Memastikan kualitas pengendalian juga penting. Kualitas pengendalian mengacu pada produk (layanan) pengendalian, yaitu, informasi yang dihasilkan oleh informasi pengendalian sistem, termasuk laporan dan analisis pengendalian, rencana atau anggaran, serta layanan pengendalian seperti dukungan keputusan, partisipasi dalam perencanaan, pengawasan sistem pengendalian atau koordinasi proses perencanaan dalam organisasi antara lain.
Dalam dunia manajemen, pengendalian sering kali dipandang sebagai alat yang esensial untuk mencapai tujuan organisasi. Penelitian (Biekowska, 2020) menunjukkan bahwa pengendalian tidak hanya berfungsi sebagai metode administratif, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas kinerja individu dalam organisasi. Dengan kata lain, pengendalian yang efektif dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan, yang pada gilirannya berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Hal ini menyoroti pentingnya kualitas pengendalian yang diterapkan, bukan sekadar keberadaan sistem pengendalian itu sendiri.
Pengendalian memberikan berbagai tingkatan manajemen dengan informasi lintas sektor yang diperlukan untuk mengelola perusahaan berorientasi masa depan. Kualitas pengendalian secara langsung mempengaruhi kinerja manajer. Kinerja manajer diukur dengan mempertimbangkan empat aspek: efektivitas pengambilan keputusan, efisiensi kerja, kecepatan dan ketepatan transfer informasi, dan efektivitas pencapaian tujuan di tempat kerja.
Kualitas pengendalian secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan. Contoh, dengan adanya perencanaan yang didasarkan pada pengendalian anggaran, kemudian sistem pengendalian informasi dan pelaporan, dan pemisahan fungsi dalam kerja, akan berpengaruh pada peningkatan tanggung jawab karyawan. Maknanya, Kualitas pengendalian mempengaruhi kinerja organisasi secara tidak langsung melalui kinerja manajer dan karyawan.
Kesimpulannya, pengendalian yang diterapkan dengan baik akan meningkatkan kinerja manajer, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kinerja karyawan. Oleh karena itu, organisasi perlu memastikan bahwa sistem pengendalian yang diterapkan tidak hanya ada, tetapi juga berkualitas tinggi dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan spesifik organisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H