Suasana di Desa Sontoloyo begitu riuh pada pagi itu. Gilang, pemuda dengan segudang kekocakan, tergesa-gesa menuju kantor KPPS (Kelompok Pemantau Pohon Pisang Sontoloyo) di bawah pohon pisang raksasa yang menjadi ikon desa. Dengan gaya khasnya yang santai, Sontoloyo, sahabat Gilang yang selalu ceroboh, melompat-lompat di sekitar pohon itu.
Gilang: "Sontoloyo, ini bukan waktu untuk bermain-main! Kita harus mempersiapkan laporan KPPS."
Sontoloyo: "Relaks, Gilang! Mana mungkin ada masalah dengan pohon pisang terbesar di dunia?"
Tetapi ketika mereka tiba di kantor KPPS, mereka terkejut melihat kerumunan warga desa di sana.
Warga Desa: "Pohon pisang kita, Gilang! Tiba-tiba roboh!"
Gilang dan Sontoloyo berdua tercengang. Mereka segera menyelidiki kejadian itu.
Gilang: "Ini pasti kejadian aneh. Kita harus mencari tahu penyebabnya."
Sontoloyo: "Ayo kita periksa jejak-jejak di sekitar pohon ini."
Mereka mengikuti jejak-jejak yang mengarah ke arah hutan di belakang desa.
Gilang: "Sepertinya ada yang melarikan diri ke hutan setelah merusak pohon pisang kita!"
Sontoloyo: "Tapi siapa yang akan melakukan sesuatu seperti itu?"