Seperti yang kita tahu akhir-akhir ini tayangan di Televisi dirajai oleh acara sinetron. Hal ini terjadi karena peminat sinetron sangatlah banyak. Rata-rata penonton memang emak-emak,ini dikarena penguasa remot televisi biasanya emak-emak, sedangkan anak-anak atau remaja lebih dominan bermain smartphone.
Selera emak-emak memang biasanya adalah acara yang berkaitan dengan kehidupan, atau acara yang biasanya menguras emosi, dan acara sinetron adalah jawaban tepat dari semua kesukaan emak-emak.Â
Sinetron di Indonesia rata-rata menayangkan konflik yang berkaitan dengan keluarga seperti perselingkuhan,atau konflik tentang remaja yang balapan di jalan bahkan, hal yang kadang dianggap tidak masuk akal seperti acara yang bertajuk azab kerap kali ditayangkan. Acara seperti ini cenderung minim edukasi,berbelat-belit dan membosankan sebenarnya. Namun, terkadang acara seperti ini merupakan hiburan tersendiri bagi para emak-emak karena menguras emosi mereka dan membuat mereka merasa penasaran. Padahal bagi remaja hal ini bukanlah sesuatu yang bermanfaat.
Acara yang mengedukasi seperti acara kuis,tips belajar atau acara yang lebih bermanfaat lainnya justru mulai langka keberadaanya. Karena biasanya rating untuk acara seperti ini cenderung rendah, maka stasiun televisi kadang enggan menayangkan acara seputar edukasi. Jika dikemas lebih menarik sebenarnya acara edukasi akan banyak diminati masyarakat., tetapi kadang acara edukasi agak monoton dan membosankan sehingga kurang diminati.
Adanya acara sineron yang mendominasi menyebabkan acara edukasi serta acara bertajuk keagamaan tidak terlalu banyak mendapatkan tempat atau istilahnya jam tayang, hal ini juga bisa dianggap logis karena apa yang ditayangkan juga diihat dari segi bisnis atau berapa keuntungan yang didapat jika menayangkan acara tersebut. Â Â Â Â Â Bagi para pembisnis hal ini tentu penting bagi kelangsungan dari suatu stasiun televisi,realistis memang karena jika menayangkan sesuatu yang kurang diminati maka rating akan turun dan tentu berimbas pada keuangan suatu stasiun televisi.
 Untuk itu mari jadi penonton yang cerdas dengan memilih tontonan yang edukatif dan berfaedah dari pada menonton sesuatu yang kurang bermanfaat. Jika minat kita terhadap suatu acara edukasi tinggi maka pihak Televisi juga pasti berlomba-lomba untuk menayangkan konten edukasi yang menarik sehingga diminati masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H