Mohon tunggu...
Riska Laila Ramayanti
Riska Laila Ramayanti Mohon Tunggu... Guru -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintaku di Warung Makan

31 Mei 2016   20:47 Diperbarui: 31 Mei 2016   21:19 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari tepat nya di sore hari aku dan temanku tengah asyik mendayung sebuah sepeda tua mengelilingi kota. Pada saat itu aku sedang dalam keadaan patah hati dengan seseorang yang jauh di seberang. Namun aku sedikit gembira karna aku di hibur oleh seorang temanku dengan mengajak ku jalan-jalan dengan menaiki sebuah sepeda tua.

Terlihat dari kejauhan kami melihat sebuah warung makan lalu segera menghampiri warung tersebut, sesampai disana aku melihat seorang pria tampan yang sedang duduk diatas sepeda motor nya lalu pria itu berkata kepada ku ’rok kamu kotor’ dengan wajah yang kesal aku menjawab ‘ini semua gara-gara sepeda tua ini’ namun pria itu hanya tersenyum padaku. Kemudian pria tampan itu mulai mengajak ku berbicara dan ingin berkenalan denganku, ‘kenalin nama ku Heri’ lalu akupun memperkenalkan namaku ‘aku Riska’.

Di akhir percakapan pria itu meminta no Hp ku, awalnya aku gak mau ngasih karena aku berfikir pria ini sepertinya play boy.

Keesokan harinya tepat pada pukul 08.00 wib pagi seseorang menghubungi ku dengan no yang tidak ada dalam kontak hp ku. ‘ halo maaf dengan siapa ya ?’ lalu ia menjawab ‘maf ya menggangu ini aku Heri yang kemarin jumpa di warung makan’ oo iyaa aku ingat. Pria itu banyak sekali menanyakan tentang ku hingga aku mulai merasa sangat bosan lalu segera menutup telfon darinya karena aku buru-buru berangkat kuliah.

Di siang hari pukul 12.00 wib waktunya aku pulang dari perkuliahan, setiba dirumah ia mengirimkan aku sebuah sms dengan menanyankan ‘kamu sedang apa’ aku tidak bisa menjawab apa-apa karena hp ku tidak ada pulsa. Dengan sangat lesuh aku pun berbaring di tempat tidur dan tanpa sadar aku teringat pada pria itu, ‘ah mana mungkin pria setampan dia suka padaku dan kebanyakan laki-laki zaman sekarang tidak bisa dipercaya.

Pada malam hari pukul 20.00 lagi-lagi pria itu menghubungiku,’kenapa lagi laki-laki brengsek ini menghubungi aku mau apa sebenarnya dia’ tanyaku dalam hati, ‘ya sudahlah aku angkat saja. Tak pernah terfikir pria ini mengajakku makan malam di luar dan aku pun tidak berfikir panjang langsung menjawab ‘boleh’. Tidak lama kemudian dia pun sudah datng menjemputku di depan rumah dan langsung pergi dengan menaiki motor nya. Tidak lama kemudian tibalah kami disala satu kafe dan tempatnya pun paling romantis.

Heri mulai mengajakku ngobrol, kata nya sih mau mengenalku lebih dekat, kemudian disitulah kami mulai mengenal satu sama lain. Ketika semakin lama mengobrol ia pun mulai memanggilku dengan kata sayang, aku heran bagaimana bisa dia memanggilku dengan kata itu,aku berkata dalam hati aku bukan siapa-siapa nya dia, dan dia tidak lebih dari sekedar teman baru apa mungkin sayang sebagai teman ? aku tersipu malu dan tidak berkata apa-apa hanya bisa terdiam. Setelah selesai ngobrol dan waktu sudah menujuh pukul 21.30 aku meminta dia untuk mengantarkan ku pulang ke rumah, lalu ia pun langsung menhidupkan motor nya dan mengantar pulang kerumah. 

Tidak lama kemudian kami tiba dirumah ku, ‘makasih ya udah mau mengantar ku’ heri menjawab ‘iya sama-sama lagian ini memang udah tanggung jawabku karena aku yang menjemputmu dari rumah’ lalu aku hanya tersenyum padanya. Kemudian ia pun lansung pergi meninggalkan rumah ku. Aku juga langsung memasuki rumah dan langsung mengganti pakaian dan aku mulai merasa sangat ngantuk dan segera tidur. Setelah beberapa menit berbaring tiba-tiba ada sms masuk di hp ku dan ternyata itu dia, dia menayakan ‘sayang kamu uda tidur apa belum’ isi sms itu sangat romantis seperti orang pacaran saja. 

Namun aku gak bisa balas apa-apa karena hp ku gak ada pulsa, jadi aku hanya berfikir apa maksud pria ini sebenarnya. aku benar-benar bingung dengan sikap dia terhadapku, dia seperti sudah menganggapku sebagai kekasih nya. Ya sudah lah aku gk mau mikir ini lagi mungkin dia hanya memainkan perasaan aku, jadi aku gak mau tertipu dengan sikap dia yang begitu perhatian itu. Lalu aku segera tertidur dan tidak memikirkan apa-apa lagi.

Ke esokan harinya ketika aku berangkat kuliah dia masi bertingkah seperti semalam, tiada henti-hentinya dia menghubungiku seperti orang pacaran saja. Aku juga gak mau menanyakan apa sih maksud kamu dengan memanggilku sayang setiap saat, aku hanya ikuti perlakuan dia karena aku merasa cowok ini sedang memainkan perasaan ku jadi aku juga ingin membalas dengan cara membuat nya malu di depan orang namun hanya saja waktu nya belum tepat.

Dua hari kemudian tepat pada tanggal 16 Desember 2014 hari itu adalah hari ulang tahunku yang ke 19 tahun awalnya aku gk pernah ngasih tau dia bahwa pada tanggal ini adalah ulang tahunku. Ternyata dia tau pada tanggal itu adalah ulang tahunku dia menanyakan nya pada teman ku dan teman ku memberitahu kemudian mereka berdua sekongkol membuat kejutan untuk merayakan hari jadi ku itu. Pada malam hari ia pun mengajak ku keluar dan aku gak tau bahwa dia mengajak ku keluar itu untuk merayakan ulang tahunku. Kemudian ia mengajak ku duduk di kafe dimana disitu tempat pertama kali kami jalan berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun