Sebagai penulis yang baik dalam membuat sebuah tulisan, pentingnya mengembangan premis dalam bentuk tujuan, goal, effort, hambatan, kesulitan, masalah dan konflik untuk menciptakan tensi cerita. Bagaimana sih caranya? Tips-tipsnya ada di bawah ini, sebagai berikut:
1. Pastikan penulis harus mempunyai ide tema dalam bentuk premis.
Rumus premis : Nama + Karakter + Keinginan/Tujuan (Goal) + Hambatan/Kesulitan/Masalah (Konflik) + Effort/ Usaha (Resolusi) + Hasil.
Mungkin sebagian sudah pada tahu, ya? Tapi di sini saya akan mengulas bagaimana menciptakan tensi cerita yang fokus pada tujuan goals tokoh untuk meraih keinginannya dalam bentuk usaha (effort) yang tentunya pasti terdapat hambatan atau kesulitan masalah yang memicu tensi emosi cerita.
Keinginan tokoh tersebut dalam bentuk tujuan ya semua yang ingin dicapai. Apa yang ingin ditempuh? Apa goals, mimpi, harapan, dan cita-citanya?
Dari semua keinginan dan tujuan, tentunya akan memotivasi sih tokoh supaya semua maksud dan harapannya tercapai. Jadi itu akan membentuk apa saja planing dan target yang harus dilakukan oleh para tokoh dalam cerita tersebut?
 Apa saja jenis usaha atau action yang tokoh lakukan?
Sudah tahu jawabannya? Langsung eksekusi! Take action, melalui penjabaran narasi dan deskripsi.
Namun, dari keinginan tersebut? Kenapa sih ada rasa hasrat keinginan itu? Apa ada alasan khusus tersendiri? Dijabarkan ya secara jelas yang akan jadi alasan sebab dia melakukan hal itu.
Misal, seorang tokoh bernama Lisa harus banting tulang menjadi pembantu rumah tangga meski ia selalu dicaci dan disiksa secara fisik sama majikannya demi mendapatkan uang untuk pengobatan ibunya yang mengidap penyakit ginjal kronis untuk biaya cuci darah di rumah sakit.
Terlihatkan, ada alasan kenapa dia mempunyai hasrat dan keinginan itu? Tidak tiba-tiba begitu saja.