1.Prolog
Keberhasilan papa merintis usaha membuat kami sekeluarga hidup mapan. Papa punya cabang bisnis pakaiannya dimana-mana, kenalan papapun bertambah. Papa punya teman yang selalu membantunya. Kehidupan kami lambat laun berubah yang mana kami tidak memiliki kendaraan pribadi sampai kami memiliki 1 buah mobil pribadi dan 3 pengangkut pakaian yang menjadi usaha papa.
Begitupun mama, mama sekarang tampil lebih modis dia selalu berpakaian yang lebih bagus jauh berbeda dari masa dulu. Mama membantu papa dengan mengawasi cabang-cabang pakaian yang berada di daerah-daerah. Mama selau berpergian dan selalu sibuk dengan pekerjaan rumah digantikan seorang pembantu , itu dikarenakan mama sangat sibuk. Sampai –sampai mama kenal dengan desain muda Maya Rohali. Usaha papa dibantu dengan hasil desain-desainnya Tante Maya, begitulah sebutan tante untuk aku dan adik-adik memangggilnya.
“Hari ini kita maen kerumah tante yaaa”
“Okeeee......” teriak adik-adikku
“Kaa, cepet dong, kita uda siap nih” teriak mama dari bawa tangga kamarku.
“Iya ya bentar lagi, ini lagi ngambil jaket “ jawabku.
Aku langsung menuruni tangga satu persatu dengan cepat. Benar sekali, papa sudah siap di mobilnya dan kedua adik-adikku sudah duduk di jok depan. Hanya mama masih berdiri depan pintu mobil menunggu aku.
“Kaa, kok pake baju gitu sih, kan gak anggun jadinya,” protes mama aku pada pakaian yang aku kenakan. Seperti biasa celana jeans, baju kaos+jacket dan kerudung coklat yang simple serta sendal sepatu.
“Gak apa deh ma, kan cuma ke tempat tante Maya ini,” bela ku
“Kaa..Kaa kamu ini, mama kan uda bawain long dress bagus dari cabang Karang, tapi gak dipake,” oceh mama sambil membuka pintu mobil.