Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hai teman-temanapa kabar semuanya? Semoga teman-teman tetap dalam keadaan sehat dan baik-baik saja yaa... aamiin... kali ini  kembali lagi nih di halaman artikel saya kompasiana Riska Febriyanti yang tentunya akan berbagi cerita-cerita menarik dan bisa kita jadikan motivsai bagi kehidupan kita sehari-hari :D
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak bisa untuk memilih siapakah tetangga kita, apakah tetangga kita baik atau tidak, apakah tetangga kita seagama dengan kita. Dalam hidup bermasyarakat jika kita tinggal dengan lingkungan kultur yang beragam, suku, agama, maupun budaya yang berbeda jika kita tidak bisa menimbulkan sifat perdamaian apalagi toleransi maka tidak tercipta pula kedamaian.Â
Toleransi sendiri berarti  Menurut Dimont, pengertian toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan tidak menyimpan dari norma-norma yang diakui dan berlaku. Toleransi juga diartikan sebagai sikap menghormati dan menghargai setiap tindakan orang lain. Toleransi merupakan sebuah sikap dan sifat yang sangat penting untuk kita miliki dan kita amalkan.Â
Toleransi sendiri disini mempunyai fungsi dan tujuan yang penting diantaranya yaitu Sikap toleransi dapat menimbulkan rasa sayang dan meningkatakan rasa persaudaraan antara umat beragama, serta dapat membuat terhindar adanya kesalahpahaman dan pertikaian yang tidak perlu . Perbedaan agama dan tradisi dapat membuat sikap toleransi semakin kuat. Dengan sikap toleransi yang kita miliki maka semakin mudah dan semakin baik pula kita bisa memahami dan menghargai antar sesama.
Nah, kali ini saya sudah mewawancara seorang teman saya yang bernama Yuni Anggra Setiyowati, dengan tempat tanggal lahir di Jombang, 11 Juni 2002. Mempunyai riwayat Pendidikan mulai dari TK di TK Kartini lanjut ke SDN Rejoagung 1 melanjutkan SMP di SMP Negeri 1 Ngoro dan terakhir di SMK Negeri Gudo. Mbak Yuni (panggilan akrabnya) Â beralamat di Dsn Ngepeh Rt 12 Rw 7 Ds Rejoagung Kec Ngoro Kab Jombang. Beliau tinggal di lingkungan dimana mayoritas tetangganya adalah non muslim yaitu Kristen dan hidu serta hanya ada sekitar 15 orang saja yang muslim sehingga bisa dikatakan sebagai minoritas.Â
Menurut Mbak Yuni agama adalah sebuah anugrah dari Tuhan dan selain itu juga untuk identitas diri karena tanpa agama kita tidak tau tujuan kita hidup untuk apa sebagai muslim dan Mbak Yuni sangat bersyukur karena agama islam mengajarkan banyak hal tentang kehidupan dan itu merupakan anugrah terbesar bagi dirinya.  Mbak Yuni juga berkata "dan  karena ada beragam agama di Indonesia, semua orang bebas untuk memilih memeluk agama di lingkungan saya sendiri ada 3 agama dan kita disini saling menghormati dan mengutamakan toleransi antar umat beragama dan agama lain sangat menghargai kami yang minoritas muslim disini".
Bertanya tentang bagaimana toleransi umat beragama di Indonesia apakah sudah betul-betul diterapkan, Mbak Yuni mengungkapkan bahwa sebenarnya toleransi antar umat beragama khususnya sudah diterapkan, namun untuk penerapannya dirasa belum maksimal karena masih banyak yang belum faham dengan apa itu toleransi antar umat beragama dan apa fungsinya untuk kehidupan serta masih banyak yang di jumpai berbagai media adanya rasa kurang menghargai antar umat beragama.Â
Menurutnya, Mbak Yuni tinggal di lingkungan yang kerukunan antar umat beragamanya sudah bagus dan saling menghormati jika ada acara keagamaan maka saling bergotong royong membantu berjalannya acara tersebut, "ya.... saya menjadi minoritas disini tetapi itu bukan menjadi halangan untuk saya mengadakan acara keagaamaan dan sejauh ini tidak ada keluh kesah karena kami hidup berdampingan dan saling membutuhkan sehingga kami disini sangat sangat menjaga kerukunan antar umat beragama. Tetangga saya kebanyakan beragama kristen dan juga beberapa ada yang hindu kami muslim di lingkungan saya hanya ada sekitar 15 orang" tutur beliau.
Tinggal di lingkungan yang dikatakan menjadi minoritas dan alhamdulillah tidak pernah ada hal yang membuat Mbak Yuni dan sekeluarga merasa  benar benar tidak mendapat toleransi dan sangat merasa menjadi minoritas di lingkungan  karena dari dulu lingkungan sekitarnya sudah terbiasa hidup berdampingan dan kerukunan yang paling diutamakan. Hingga tiba ada suatu momen yang membuat Mbak Yuni terharu dan merupakan hal yang berkesan baginya yaitu ketika ketika 2 tahun lalu ibu Mbak Yuni sakit yang membantu merawat dan menengok setiap hari tetangganya yang non muslim.Â
Waaahhhhh.... Alhamdulillah sekali ya teman-teman Mbak Yuni mempunyai tetangga yang baik dengan menjunjung sikap toleransi yang tinggi serta agama tidak dijadikan alas an untuk tidak mau membantu dan peduli terhadap sesama. Hal seperti inilah yang patut kita contoh dan kita terapkan karena dengan adanya kerukunan maka perdamaian bisa tercipta dan saya rasa tidak ada konflik-konflik antar umat beragama yang meresahkan.Â
Kita sebagai makhluk social haruslah pandai bertoleransi terhadap sesama bukannya saling menjatuhkan satu sama lain. Menjadi manusia yang memanusiakan manusia itu penting. Jika kamu ingin dihargai orang lain, maka belajarlah menghargai. Jika kamu ingin diperhatikan orang lain maka belajarlah memperhatikan orang lain. Jika kamu ingin dimengerti maka jaga tali toleransimu dengan orang lain.