Mohon tunggu...
Riska Fatimah
Riska Fatimah Mohon Tunggu... -

kuliah disebuah universitas di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemerosotan Moral Bangsa

22 Mei 2014   16:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah/negara indonesia adalah pelecehan seksual dikalangan pelajar dan kenakalan pelajar dimasa kini, hingga saat ini pemerintah belum mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Kondisi pelecehan dan kenakalan pelajar di Indonesia semakin parah akibat kurang berperannya orang tua terhadap anaknya, serta adanya pergaulan bebas di kalangan pelajar. Salah satu cotohnya adalah kekerasan seksual yang dilakuan oleh seorang OB di sebuah sekolah internasional yang korbannya itu anak diusia dini hal ini sebabkan karena banyak faktor salah satunya adalah kurangnya pendidikan moral yang harus ditanamkan sejak dini karena pendidika moral sangatlah penting, moral adalah serangkaian nilai yang dapat diterima dalam konteks kebudayaan yang berlaku. Nilai-nilai individual dan standar moral itulah yang akan mendorong komitmen seseorang untuk melakukan tindakan, sehingga terjadinya perubahan perilaku. Pendidikan akan dapat membantu siswa untuk memiliki moral yang baik, sehingga mereka bertindak dengan cara-cara yang lebih diterima dan lebih produktif baik secara personal maupun sosial. Perubahan yang terjadi pada perilaku individu ini karena diperkenalkannya informasi baru yang menyebabkan perubahan dalam dasar-dasar kepercayaan, nilai dan sikapnya. Korban perkosaan atau pelecehan seksual merupakan contohnya, ia memang mendapat perhatian tetapi seringkali perhatian yang diberikan oleh kalangan pembela hak-hak asasi manusia hanya setengah-setengah, tidak optimal dan sekedar dijadikan objek penelitian. Akibatnya, data-data di seputar kasus ini sulit dijamin validitasnya, karena masih banyaknya korban yang tidak berani mengungkap kasus yang menimpanya karena khawatir dijadikan bahan cercaan publik.

Solusinya adalah pendidikan karakter dapat dipahami sebagai sebuah proses penginternalisasian nilai-nilai karakter agar dipahami oleh objek pendidikan karakter tersebut sehingga mampu tercermin dalam prilakunya sehari-hari. Pendidikan karakter tidak terbatas hanya teori saja melainkan yang diharapkan adalah tindakan nyata berupa pembiasan-pembiasan yang ujungnya mengkristal di dalam dirinya berupa karakter-karakter baik.

Penerapan pendidikan karakter dalam rangka mewujudkan moral bangsa yang baik perlu dukungan dari berbagai pihak. Pihak yang paling central tentu pemerintah terkait. Namun, kita semua dengan latar belakang profesi yang berbeda pun bisa ikut berkontribusi dalam hal ini. Guru memang menempati posisi paling strategis sebagai aktor yang bisa menularkan virus-virus pendidikan karakter ini kepada para siswanya. Dalam penyampaian bahan pembelajaran apabila guru sadar dan memiliki rasa tanggung jawab tinggi bisa diselipkan pendidikan karakter. Mengajak siswa berlaku jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain ini tanpa disadari merupakan upaya nyata menerapkan pendidikan karakter.

Akhirnya, semoga makin banyak orang yang menyadari pentingnya pendidikan karakter diterapkan di semua bidang terutama pendidikan sendiri. Dan kita berharap Indonesia bisa menjadi negara unggul dengan tetap memiliki karakter-karakter terpuji yang merupakan pembeda dengan negara-negara lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun