Mohon tunggu...
Riska Dwi Safitri
Riska Dwi Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1-Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Semarang

Mahasiswi aktif Jurusan S1-Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Semarang, yang memiliki minat tinggi terhadap akuntansi dan keuangan serta kepenulisan ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Transformasi Manajemen IKEA: Kunci Sukses di Tengah Dinamika Pasar

16 Desember 2024   19:57 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:04 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak didirikan oleh lngvar Kamprad pada 28 Juli 1943 di Småland, Swedia, IKEA sudah merayakan lebih dari 80 tahun kehadirannya di dunia. IKEA yang identik berwarna biru dengan aksen kuning ini merupakan perusahaan ritel furnitur asal Swedia yang telah lama dikenal sebagai pelopor desain minimalis dengan harga terjangkau. Namun, di balik kesuksesan produk-produknya yang ikonik, ada strategi manajemen yang patut menjadi sorotan. Sesuai dengan visinya, yaitu "Menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang", IKEA terus bertransformasi dengan inovasi-inovasi uniknya. Dalam beberapa tahun terakhir, IKEA telah menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya berlaku pada desain produk, tetapi juga pada cara mereka mengelola bisnis di tengah dinamika pasar global.

Adaptasi Terhadap Perubahan Konsumen

Dalam era digital seperti sekarang, perilaku konsumen terus berubah. IKEA merespons dengan bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih terhubung secara digital. Langkah seperti pengembangan aplikasi seluler untuk pengalaman belanja yang lebih mudah dan peluncuran platform e-commerce yang andal telah menjadi bukti konkret bagaimana IKEA beradaptasi. Tidak hanya itu, mereka juga memperkenalkan layanan baru seperti perencanaan ruang secara virtual, memberikan pengalaman belanja yang lebih personal.

Di Indonesia, misalnya, IKEA berhasil menyesuaikan diri dengan karakteristik konsumen lokal. Pembukaan cabang di berbagai kota seperti Bandung dan Surabaya menunjukkan bahwa perusahaan ini memahami pentingnya kedekatan geografis dengan pelanggan. Selain itu, mereka menawarkan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal, seperti furnitur multifungsi untuk hunian kecil.

Kepemimpinan yang Fleksibel dan Berfokus pada Inovasi

Salah satu kekuatan utama IKEA terletak pada struktur manajemennya yang fleksibel. Pendekatan ini memungkinkan IKEA untuk bereaksi cepat terhadap tantangan pasar tanpa kehilangan fokus pada tujuan jangka panjang. Contohnya, selama pandemi COVID-19, IKEA mampu beralih ke model bisnis online dengan cepat, termasuk memperkenalkan layanan pengiriman yang lebih efisien.

Manajemen IKEA juga terkenal karena budaya inovasinya. Perusahaan ini mendorong kolaborasi antartim lintas fungsi dan memberikan ruang bagi karyawan untuk berkontribusi dengan ide-ide kreatif. Hal ini tidak hanya memperkuat loyalitas karyawan, tetapi juga menghasilkan solusi baru yang mendukung pertumbuhan bisnis.

Inovasi Produk dan Layanan

IKEA terus berinovasi dalam produk dan layanannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Salah satu inovasi produk yang mencolok adalah peluncuran lini furnitur yang dirancang khusus untuk generasi muda dan hunian kecil, seperti seri RÃ…VAROR, yang menawarkan furnitur portabel dan fleksibel untuk gaya hidup urban.

Di sisi layanan, IKEA memperkenalkan konsep click-and-collect, yang memungkinkan konsumen memesan produk secara online dan mengambilnya di lokasi terdekat. Selain itu, mereka mengembangkan layanan pemasangan dan perakitan furnitur yang dapat dipesan melalui aplikasi atau langsung di toko. Layanan ini menjadi solusi bagi konsumen yang menginginkan kemudahan tanpa harus merakit sendiri.

Selain itu, IKEA juga memanfaatkan teknologi dengan menghadirkan fitur augmented reality (AR) melalui aplikasi IKEA Place. Fitur ini memungkinkan pelanggan "mencoba" furnitur di ruang mereka secara virtual sebelum melakukan pembelian, memberikan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan personal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun