Mohon tunggu...
Riska Dwi
Riska Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Membangun Hubungan Sehat Antara Keluarga Ataupun Rekan Kerja

7 Januari 2025   06:49 Diperbarui: 7 Januari 2025   07:14 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada dasarnya setiap individu manusia sejak dia dilahirkan di dunia ini melakukan komunikasi. Tapi dari mereka banyak yang belum mengerti apa itu kegiatan komunikasi? Dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu penyampaian yang melibatkan satu orang atau lebih dalam berbagi informasi dan untuk mencapai kesepakatan yang sama di antara pihak-pihak yang terlibat. https://bk.fip.unesa.ac.id/ Melalui komunikasi, kita menciptakan rasa kebersamaan dengan menjalin interaksi dalam hubungan. Artinya, masing-masing individu memberikan informasi, pandangan, dan sikap satu sama lain ketika berinteraksi. Menurut Harold Laswell (Effendy,2007 : 253) cara untuk menjelaskan kegiatan komunikasi adalah menjawab pertanyaan who says in which channel to whom with what effect (siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Menurut Cangara (1998:17) "Pengertian komunikasi berasal dari kata-kata dalam bahasa Latin "Communis" yang artinya menciptakan kesamaan ataupun menghubungkan kedua individu ataupun lebih." Selain itu, komunikasi juga diambil dari kata dasar dalam bahasa lain Commuico yang berarti berbagi. Paradigma Laswell menunjukkan bahwa komunikasi terdiri dari lima elemen, yaitu: komunikator, pesan, media, penerima, dan efek.William Schutz, seorang psikolog, yang mengembangkan teori mengenai kebutuhan interpersonal. Wood (2013), Schutz menegaskan bahwa hubungan interpersonal yang berkelanjutan tergantung dari seberapa baik hal tersebut berkaitan dengan tiga kebutuhan dasar. Kebutuhan yang pertama adalah afeksi atau bisa disebut kasih sayang, yaitu hasrat untuk memberikan serta menerima cinta. Kebutuhan yang kedua adalah inklusi, yaitu keinginan menjadi anggota  kelompok sosial tertentu. Kebutuhan ketiga adalah penguasaan, kebutuhan untuk memengaruhi individu ataupun kejadian semasa hidup. Sementara itu, Abraham Maslow (1967) mengemukakan pemikiran bahwa tujuan komunikasi manusia adalah untuk memenuhi beragam kebutuhan yang merupakan lanjutan dari ide Schutz. Menurut Maslow, kebutuhan yang paling mendasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum mengalihkan perhatian kepada kebutuhan yang lain. Kebutuhan mendasar tersebut meliputi:

  • Kebutuhan Fisiologi
    Aspek yang mendasar adalah bahwa manusia memerlukan cara bertahan hidup serta kemampuan berkomunikasi guna memenuhi semua kebutuhan yang bersifat fisiologis.
    Individu manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Bagaimana bisa seseorang dapat memenuhi kebutuhan tersebut tanpa berinteraksi dengan orang lain? Karena, dalam proses pemenuhan kebutuhan, seseorang pasti berhubungan dengan kehadiran individu lainnya.
    Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan pangan, individu perlu berengagement dengan penjual di pasar, sedangkan untuk kebutuhan kesehatan, komunikasi dengan dokter juga diperlukan, dan lain-lain. Maka dari itu, komunikasi juga menjadi salah satu kebutuhan yang fundamental bagi setiap individu.
  • Kebutuhan untuk Merasa Aman
    Setiap manusia pasti ingin hidup dalam kondisi yang aman. Untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman ini, manusia juga perlu berinteraksi dengan orang lain. Jika kita merasa tidak aman di rumah sendiri karena pintu tidak bisa dikunci dengan baik, kita akan menghubungi seorang tukang kunci yang dapat memberikan solusi dan membantu kita merasa tenang lagi. Apabila seorang saksi merasa terancam karena ancaman dari seorang pelaku kejahatan, ia perlu berkomunikasi dengan kepolisian untuk mendapatkan perlindungan. Selain itu, jika makanan yang kita makan diketahui mengandung zat berbahaya, media akan memberi tahu masyarakat secara luas.
  • Kebutuhan Untuk Memiliki
    Kebutuhan berikutnya menurut Maslow adalah
    keinginan untuk memiliki dan berinteraksi sosial. Setiap orang
    memerlukan kehadiran orang lain agar dapat menikmati kehidupan, merasa nyaman
    dalam lingkungan kerja, dan merasa cocok di dalam kelompok
    sosial. Kita ingin berkumpul, diterima dengan baik, dan diakui oleh orang
    lain. Di sisi lain, kita juga ingin memberikan hal yang sama
    untuk orang lain. Beberapa cara yang dilakukan orang
    untuk mengatasi kebutuhan memiliki meliputi
    berbicara, mendengarkan, dan memberikan tanggapan terhadap apa yang diungkapkan
    oleh orang lain, berbagi ide dan perasaan, menonton film bersama, dan bekerja sama dalam
    tugas profesional.

Sebagai langkah pertama untuk memahami komunikasi interpersonal, kita bisa mulai dengan menjelaskan makna dari kata interpersonal. Kata ini terdiri dari bagian "inter" yang berarti "di antara" dan "personal" yang berasal dari kata "person" yang berarti "individu". Dengan demikian, secara harfiah, komunikasi interpersonal dapat dimaknai sebagai proses pengiriman pesan antara orang-orang atau individu-individu. Komunikasi interpersonal merupakan interaksi langsung antara individu yang memungkinkan setiap peserta untuk merasakan reaksi dari orang lain secara langsung. Dengan adanya komunikasi, manusia dapat berinteraksi dengan baik, maka dari itu kegiatan yang biasa dikerjakan dapat berjalan lancar, termasuk dalam proses komunikasi di dalam keluarga, lingkungan kerja, pertemanan dan lain lain. terutama yang berkaitan dengan hubungan antara kedua orang tua dan anak. Maka dari itu, penting bagi keluarga untuk membangun komunikasi yang efektif antara kedua orang tua dan anak. Salah satu tujuan dari komunikasi interpersonal yaitu untuk mengungkapkan perhatian kepada orang lain. Dalam situasi ini, individu berinteraksi dengan memberikan salam, menunjukkan senyuman, melambai dengan tangan, membungkukkan tubuh, menanyakan kondisi kesehatan rekan komunikasinya, dan lain-lain. Hubungan interpersonal terjadi saat kita berkomunikasi, bukan hanya untuk menyampaikan pesannya, tetapi juga untuk mengukur tingkat hubungan yang ada. Dengan demikian, saat berkomunikasi, kita tidak hanya fokus pada isi, tetapi juga pada relasinya (Rakhmat 2007). Komunikasi interpersonal  memiliki peran penting dalam membangun suasana kerja yang positif dan seimbang. Misalnya, hubungan komunikasi yang baik antara pimpinan dan staf dapat memperkuat rasa percaya, memberikan kejelasan mengenai tanggung jawab, serta meningkatkan semangat kerja. Penelitian oleh Linjuan Rita Men (2014) mengindikasikan bahwa interaksi antarpribadi yang sehat memiliki dampak besar terhadap peningkatan kepuasan kerja dan komitmen karyawan. Selain itu, komunikasi yang efektif antara individu juga berfungsi untuk mengurangi stres dan perselisihan di tempat kerja, yang pada akhirnya mendorong produktivitas dan kinerja kelompok. Saat karyawan merasa mereka bisa berkomunikasi dengan bebas dan mendapatkan bantuan dari kolega serta atasan, mereka cenderung merasa lebih puas dengan posisi mereka dan lebih aktif terlibat dalam kerja. Dalam situasi kerja yang semakin rumit, keterampilan dalam berkomunikasi dengan orang lain menjadi lebih penting. Menurut Robbins dan Judge (2018), organisasi yang sukses adalah yang dapat membangun budaya komunikasi yang mendorong diskusi terbuka dan umpan balik yang bermanfaat. Di zaman digital ini, meski teknologi telah mengubah metode komunikasi kita, interaksi antarpribadi masih merupakan dasar penting untuk membangun hubungan yang kokoh dan kerja sama yang efektif di dalam tim. Oleh sebab itu, memahami dan menerapkan prinsip komunikasi antarpribadi dengan baik sangat penting bagi kesuksesan organisasi.

Komunikasi interpersonal yang efisien di tempat kerja dipengaruhi oleh berbagai elemen penting yang berperan dalam kualitas interaksi antar individu. Elemen pertama yang memiliki peran penting adalah kepercayaan. Kepercayaan menjadi fondasi dari semua hubungan yang baik, termasuk di tempat kerja. Apabila karyawan memiliki keyakinan terhadap rekan kerja atau atasan mereka, mereka akan lebih cenderung untuk melakukan komunikasi yang terbuka dan jujur. Kepercayaan juga mendukung pertukaran informasi yang lebih mudah, sekaligus mengurangi kekhawatiran akan dampak negatif dari berbicara terbuka. Berdasarkan penelitian Patras dan Hidayat (2019), tingkat kepercayaan yang tinggi dalam suatu organisasi menciptakan lingkungan yang lebih mendukung untuk kerja sama, serta membantu mencegah munculnya konflik antar individu.

Selain itu, empati juga mempunyai peran penting dalan komunikasi interpersonal di lingkungan kerja. Menyadari emosi dan sudut pandang rekan kerja tidak hanya menguatkan hubungan tetapi juga mengurangi ketegangan yang bisa muncul akibat perbedaan pandangan. Menurut penelitian oleh Barsade dan O'Neill (2016), adanya empati dalam lingkungan kerja sangat berhubungan dengan peningkatan saling percaya dan kemampuan kolaborasi dalam keadaan yang menegangkan. Karyawan yang dapat menunjukkan rasa empati cenderung lebih sukses dalam menyelesaikan konflik dan menciptakan suasana kerja yang lebih damai.

keterbukaan juga merupakan elemen penting dalam interaksi antarpribadi. Dalam lingkungan profesional, transparansi menunjukkan kesiapan untuk bertukar gagasan, memberikan umpan balik yang jujur, serta mendengarkan sudut pandang orang lain tanpa bias. Penelitian yang dilakukan Linjuan Rita Men (2014) mengungkapkan bahwa suasana kerja yang mendukung transparansi memiliki tingkat kepuasan karyawan yang lebih tinggi dan produktivitas yang lebih baik. Dengan adanya transparansi, perusahaan dapat mengurangi kesalahpahaman dan memperbaiki kejelasan, yang pada akhirnya berkontribusi pada suasana kerja yang lebih baik untuk pertumbuhan dan inovasi.

          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun