Mohon tunggu...
riska ayuningtyas
riska ayuningtyas Mohon Tunggu... -

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tak Tepat Jika Jokowi Pilih Abraham Samad

12 Mei 2014   00:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini, Jokowi seperti gasing. Weekend kemarin, dia ke Makassar dan Manado untuk beberapa acara.

Apakah itu merupakan sinyal bagi Jokowi untuk memilih wakil presiden asal Sulawesi;  Jusuf Kalla atau Abraham Samad.  Dua nama ini kian sering disebut karena Jokowi pernah mengisyaratkan bahwa bakal calon wapresnya berasal dari luar Jawa.

Profil wapres untuk Jokowi adalah figur yang bisa menutupi kekurangannya.  Kekurangan Jokowi adalah soal diplomasi dan penguasaan ekonomi makro. Diplomasi masuk dalam jajaran politik, baik politik dalam negeri maupun politik luar negeri.

Meski beberapa pihak mengisyaratkan bahwa sosok itu ada pada Jusuf Kalla, tapi beberapa pihak menafikannya karena kabarnya Megawati tak setuju dengan JK. JK juga dianggap akan terlalu dominan karena jam terbangnya jauh lebih tinggi dibanding Jokowi.

Jadi, satu-satunya alternatif jika merujuk pada sinyal yang sudah ada adalah Abraham Samad.
Pertanyaannya; apakah Abraham Samad sosok ideal bagi  Jokowi ?

Jawabannya ; Tidak. Abraham Samad tak ideal untuk seorang Jokowi.

Kenapa ?

Kita tahu bersama Samad punya tipikal yang nyaris sama dengan Jokowi : muda, enerjik, bersih dan tak punya beban di masa lalu. Semua yang ada di Jokowi ada di Samad. Samad tak punya sesuatu yang lebih dari itu.

Karakteristik koheren ini yang akan menyulitkan Jokowi nanti. Karena dia butuh sosok yang bisa melengkapi dirinya. Dan itu tidak ada di profil Samad. Jokowi membutuhkan orang yang melebihi Samad.

Hal ini harusnya juga disadari oleh tim 17 yang dibentuk oleh Megawati untuk mencari sosok wapres yang tepat untuk Jokowi. Tim yang terdiri dari praktisi dan akademisi ini sudah bekerja.

Jadi jika PDIP dan Jokowi bersikeras memilih Abraham Samad, maka itu adalah satu kesalahan.

Sekali lagi : Tak tepat jika Jokowi disandingkan dengan Abraham Samad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun