Mohon tunggu...
Riska Ariana
Riska Ariana Mohon Tunggu... -

MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ANGKATAN 2014 PSIKOLOGI B NIM: 14410062

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapakah Agen Sosialisasi yang Paling Kuat dalam Sosiologi ?

6 Oktober 2014   06:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:14 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti yang kita lihat, proses sosialisasi yang terus berlanjut sepanjang hidup melibatkan banyak kekuatan sosial yang berbeda yang memengaruhi kehidupan kita dan mengubah citra diri kita. Dalam artikel ini saya akan sedikit membahas tentang agen sosial.

vKeluarga

Keluarga adalah agen sosialisasi yang paling penting diAmerika Serikat, terutama untuk anak-anak.Hampir semua penelitian menunjukkan bahwa peran keluarga dalam sosialisasi seorang anak tidak dapat diremehkan (Matthews 2007;W.Williams 1998).

Proses panjang pembelajaran dimulai setelah kelahiran. Karena bayi yang baru lahir sudah mampu mendengar, melihat, membaui, mengecap, sertamerasakan panas, dingin, dan rasa sakit, mereka mengorientasikan diri mereka sendiri ke dunia sekitar secara konstan. Manusia, terutama anggota keluarga, membentuk melayani keperluan si bayi, seperti memberi makan, membersihkan, menggendong, dan memberikan kenyamanan.

Untuk memastikan keamanan mereka, orang tua biasanya membuat aturan-aturan saksama. Bahkan beberapa orangtua melengkapi anak mereka dengan telepon seluler atau penyentera. Selaiin itu, sebagai agen utama sosialisasi masa kanak-kanak, orangtua memainkan peran kritis dalam memandu anak-anak mereka ke dalam peran gender yang dianggap pantas dalam masyarakat. Dalam beberapa masyarakat, anak-anak perempuan disosialisasi terutama oleh ibu mereka dan anak lelaki oleh ayahnya, sebuah peraturan yang mungkin menjadi hambatan bagi anak perempuan untuk belajar kemampuan bertahan yang penting.

vSekolah

Sekolah memiliki mandat eksplesit untuk menyosialisasikan orang-orang di Amerika Serikat – khususnya anak-anak kedalam norma dan nilai budaya. Sebagai agen sosialisasi, sekolah memenuhi fungsi mengajarkan anak-anak nilai dan kebiasaan dari masyarakat yang lebih luas. Teoretiku konflik setuju, tetapi menambahkan bahwa sekolah menguatkan aspek memecah belah di masyarakat, khususnya dalam hal kelas sosial.

vKelompok sebaya

Seiring anak tumbu dewasa, keluarga menjadi kurang penting dalam perkembangan sosial. , sebaliknya, teman sebaya semakin memenuhi peran sebagai significant others seperti yang dijelaskan di Mead. Dalam kelompok teman sebaya, anak muda mengasosiasikan diri dengan mereka yang berusia kurang lebih sama, dan yang umumnya memiliki status sosial yang serupa.

Perbadaan gender adalah hal penting bagi remaja. Laki-laki dan perempuan disosialisasikan oleh orangtua mereka, teman sebaya, dan media untuk mengidentifikasi banyak jalan menuju popularitas, tetapi dalam tingkat yang berbeda.

vMedia Massa dan Teknologi

Media seperti radio, gambar bergerak, musik rekaman, televisi, dan internet telah menjadi agen sosialisasi yang penting. Televisi dan internet secara meningkat, merupakan kekuatan penting dalam sosialisasi anak-anak di Amerika Serikat. Meskipun demikian, media-media ini tidak selalu memberikan pengaruh negatif dalam sosialisasi.

Program televisi bahkan iklan dapat mengenalkan anak muda pada budaya dan gaya hidup yang sebelumnya asing bagi mereka. Sosiolog dan ilmuwan sosial lainnya mulai mempertimbangkan dampak teknologi bagi sosialisasi. Mereka tertarik secara khusus dengan jejaring sosial pertemanan di internet, seperti Facebook.

vTempat kerja

Belajar untuk bersikap pantas dalam pekerjaan merupakan aspek fundamental dari sosialisasi manusia. Sosialisasi dalam pekerjaan dapat merepresentasikan kenyataan yang kejam dan realisasi dari ambisi. Sosialisasi di tempat kerja berubah saat melibatkan perpindahan yang permanen dari pekerjaan paruh waktu setelah sekolah ke pekerjaan penuh waktu.

Sosialisasi pekerjaan dapat menjadi intens selama masa transisi dari sekolah ke pekerjaan, tetapi terus berlanjut sepanjang sejarah pekerjaan seseorang. Kemajuan teknologi mungkin mengubah persyaratan dari sebuah jabatan dan mengharuskan adanya resosialisasi dalam tingkat tertentu.

vReligi dan Agama

Secara meningkat, ilmuwan sosial mengenali pentingnya pemerintah dan agama sebagai agen sosialisasi kerena dampak yang mereka berikan terhadap jalan kehidupan. Secara tradisional, anggota keluarga telah menjadi perawat utama dalam budaya kita. Baik pemerintah maupun organisasi keagamaan memiliki dampak bagi jalan hidup seseorang dengan mereinstitusi beberapa ritual yang sebelumnya ada dalam masyarakat agraris dan industri awal.

Jadi kesimpulannya, agen sosialisasi yang paling kuat dalam sosiologi menurut saya adalah Keluarga, karena keluarga itu orang yang pertama kali mendidik dan mengajarkan norma-norma, dan sosialisasi dalam keluarga itu tidak dapat diremehkan.

Itulah yang saya tahu tentang agen sosialisasi yang paling kuat dalam sosiologi, tunggu artikel-artikel saya selanjutnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun