Mohon tunggu...
Riska Anis Syifa
Riska Anis Syifa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Keep strong!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingkah Emosi Itu?

15 Desember 2019   23:05 Diperbarui: 15 Desember 2019   23:11 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Emotion atau emosi, bagi sebagian banyak orang merupakan ungkapan dimana seseorang sedang merasa marah atau kesal. Tapi pengertian itu betul atau tidak sih? Jelas tidak dong. Pada dasarnya setiap manusia memiliki emosi. Jadi apa sebenarnya emosi itu? 

Asal kata emosi adalah movere, kata kerja Bahasa Latin yang berarti "menggerakkan, bergerak", ditambah awalan "e-" untuk memberi arti bergerak menjauh, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak. 

Emosi sebagai keadaan budi rohani yang menampakkan dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh (Goleman, 1999).  Menurut William Kames (dalam Wegde, 1995) emosi adalah kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila kita berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya. Jadi, dari definisi diatas marah merupakan salah satu macam emosi bukan kata lain dari emosi.

Ada beberapa orang yang menganggap bahwa emosi sama dengan perasaan, namun keduanya memiliki perbedaan. Perasaan tidak seintensif emosi karena perasaan hanya melibatkan batin saja tapi emosi akan menunjukkan adanya perubahan jasmaniah pada diri seseorang, seperti jika sedang marah maka akan melampiaskan kemarahannya dengan membuang segala macam barang yang ditemuinya sedangkan perasaannya hanya dalam batin dia merasa sangat kesal namun tidak melakukan apapun. Emosi sendiri penting dimiliki oleh setiap individu karena tanpa emosi manusia tidak bisa hidup dengan baik.

Mengapa emosi itu sangat penting?
Emosi sangat penting bagi manusia karena dengan adanya emosi manusia bisa mempertahankan hidupnya. Tanpa emosi kita tidak bisa merasakan yang namanya cinta, peduli, kasih sayang yang membuat kita bisa menikmati kehidupan yang telah tuhan berikan. Bagaimana jika kita tidak memiliki emosi? Bisa dibayangkan ketika kita mendapatkan juara kita hanya bisa menangis saja, itu artinya kita tidak bisa menikmati hidup yang kita jalani.

Dalam otak, bagian yang paling bekerja jika manusia emosi adalah sistim limbiknya, karena ketika manusia sedang dalam emosi sistim limbik akan memberikan stimulus kepada hindbrain untuk  mengatur respon otonom yang memberikan respon melalui sumsum tulang belakang. Sehingga dapat pula dikatakan emosi merupakan kondisi dimana seseorang akan melakukan sesuatu setelah mendapat stimulus atau rangsangan dari dalam diri maupun dari luar diri manusia itu sendiri (lingkungan).

Lalu ada berapa macam emosi? seperti sudah dicontohkan sebelumnya jika marah merupakan salah satu macam emosi. Lalu ada berapa jenis emosi yang dimiliki oleh manusia? Umumnya emosi manusia banyak ragamnya, namun secara garis besar emosi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu emosi yang menyenangkan atau emosi positif, dan emosi yang tidak menyenangkan atau emosi negatif. (Gie. 1999). Menurut Goleman (1999) macam macam emosi itu adalah:
a. Amarah : Beringas, mengamuk, jengkel, benci, kesal hati
b. Kesedihan : Pedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa Takut : Cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang
d. Kenikmatan : Senang, bangga, bahagia, gembira, riang, puas
e. Cinta : Penerimaan, persahabatan, kepercayaaan, hormat, kemesraan, kebaikan hati
f. Terkejut : Terkisap, terkejut
g. Jengkel : Hina, jijik, muak, tidak suka
h. Malu : Malu hati, kesal.

Lalu bagaimana individu memperlihatkan emosinya?
Dengan cara mengekspresikan emosi. Ekspresi adalah sebuah pernyataan batin seseorang dengan cara berkata, bernyanyi, bergerak, dengan catatan bahwa ekspresi itu selalu tumbuh karena dorongan akan menjelmakan perasaan atau buah pikiran (Wullur, 1970:16). Ada beberapa cara orang dalam mengekspresikan emosinya, ada yang hanya memperlihatkan raut muka di wajahnya atau bisa juga ada yang mengekspresikan dengan gerakan tubuhnya, entah itu dengan menari karena bahagia atau bisa juga memukul sesuatu karena sedang kesal. 

Menurut penelitian, ekspresi wajah bersifat universal namun setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan emosinya. Pada umumnya remaja akan lebih bersikap aktif dan ekspresif dalam menyampaikan emosinya, lain halnya dengan orang dewasa yang mungkin akan cenderung diam.

Selain kita mengetahui tentang apa itu emosi dan pentingnya emosi, kita juga harus bisa mengendalikan emosi pada diri kita jangan sampai emosi yang mengendalikan diri kita sendiri. Emosi memang sangat penting dalam diri kita namun jika tidak dikendalikan akan merugikan diri sendiri. Salah satu caranya yaitu dengan tidak membesar-besarkan emosi kita, misalkan kita sedang marah lalu kita melampiaskan segala kemarahan kita kepada segala macam benda atau orang terdekat kita. 

Hal itu justru membuat kita semakin tak terkendali dan akan memengaruhi kondisi tubuh kita baik secara fisik maupun psikis. Umumnya pada masa remaja terkadang akan sangat sulit untuk mengendalikan emosi yang dimiliki, karena mereka cenderung sangat senang memperlihatkan apa yang mereka rasakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun